CEO GOTO Andre Sulistyo mengatakan kerugian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan kuartal I-2021 lantaran belum terbentuk gabungan entitas Gojek dan Tokopedia .
Laporan keuangan interim kuartal I-2022 belum memasukkan data dari Tokopedia, mengingat integrasi Gojek dan Tokopedia baru terlaksana pada pertengahan tahun 2021.
“Laporan keuangan kuartal I 2022 ini kurang tepat karena disajikan tanpa data Tokopedia dikarenakan gabungan dari Gojek dan Tokopedia atau GOTO baru selesai dilakukan pada Mei 2021,” kata Andre dalam paparan publik secara virtual, Senin (30/5/2022).
Baca Juga: Kolaborasi GOTO dan Telkomsel Dinilai Saling Menguntungkan
Andre menyatakan kinerja kuartalan GOTO dapat dilihat dari laporan proforma perseroan di mana nilai transaksi kotor atau gross transaction value (GTV) perusahaan meningkat sebesar Rp140,0 triliun atau tumbuh 46%.
GTV adalah indikator kinerja operasional yang mewakili segmentasi transaksi perseroan mulai dari on-demand services, e-commerce, volume pembayaran (platform fintech), yang tidak memperhitungkan nilai dari transaksi yang terjadi antar entitas di dalam Grup GoTo yang dihapuskan pada saat dikonsolidasi.
“Sehingga untuk menggambarkan bisnis kami secara apple to apple, akan tepat jika menggunakan laporan keuangan proforma. Proforma yang kami maksud di sini adalah kami mengindikasikan bahwa Tokopedia telah bergabung dengan GOTO sejak 1 Januari 2021,” tutur Andre.
Andre mengungkapkan bahwa margin adjustment ebitda GOTO pada kuartal 1/2022 terkendala beberapa hal, salah satunya adalah akibat kondisi makro di tanah air. “Pada kuartal I 2021 adalah puncak kondisi covid, varian delta di Asia Tenggara, dan selanjutnya setelah pandemi mulai pulih di kaurtal 2-3, kami memutuskan untuk investasi di user acquisition seiring pulihnya ekonomi,” ungkapnya.
Lihat Juga: Kolaborasi GOTO dan Telkomsel Dinilai Saling Menguntungkan