“Pemulihan dan mengurangi dampak bisnis akibat pandemi terus dilakukan termasuk pemulihan usaha yang dilakukan perempuan,” ujar Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki di serangkaian acara G20 Empower, di Yogyakarta, belum lama ini.
Teten menjelaskan bahwa UMKM berkontribusi 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Adapun sebanyak 64 juta UMKM sebesar 64% dijalankan oleh perempuan.
Terdapat tiga rekomendasi kebijakan berwawasan ke depan yang dapat memperkuat komitmen pemberdayaan membangun kembali produktivitas perempuan khususnya para UMKM perempuan. Rekomendasi tersebut antara lain, pentingnya meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan investor untuk mendukung wirausaha perempuan.
“Mendorong kebijakan di bidang keuangan dan infrastruktur untuk memberikan akses pendanaan dan legalitas dan meningkatkan program literasi digital keuangan bagi pengusaha perempuan untuk meningkatkan kesiapan investasi,” kata dia.
Baca Juga: 160 Pelaku UMKM Bersaing Jual Produk di Ajang Formula E Jakarta
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan UMKM terbukti dapat memberikan kontribusi hingga 40% pendapatan nasional di negara berkembang dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pengembangan UMKM merupakan prioritas di negara-negara di seluruh dunia pasca pandemi khususnya pelaku usaha perempuan
tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh lebih kuat.
“Kementerian PPPA bermitra dengan sektor swasta untuk memberikan pelatihan digital bagi pengusaha perempuan seperti pelatihan kewirausahaan berperspektif gender merupakan salah satu program yang paling sukses untuk pemberdayaan perempuan” kata dia.
Selain itu juga diselenggarakan pelatihan literasi digital dan bisnis untuk perempuan di industri rumah tangga, seperti literasi digital dan keuangan, keterampilan operasional, dan akses pasar. Guna memperkuat UMKM perempuan tersebut, Bintang menambahkan, pemerintah telah mengumumkan Strategi Nasional Inklusi Keuangan Perempuan, yang diakui oleh The Asian Development Bank (ADB) sebagai yang pertama dan satu-satunya di dunia.
Lihat Juga: Isu Pembahasan G20 Selaras dengan Upaya Membangkitkan UMKM