BANDA ACEH – Ketua Forum Pemuda Aceh (FPA), Syarbaini, meminta Otoritas Jasa Keuangan memastikan proses seleksi calon Direktur Bank Aceh berjalan tanpa intervensi politik. Dia juga meminta Dewan Perwakilan Rakyat Aceh bekerja untuk memastikan proses seleksi ini benar-benar memunculkan sosok tepat untuk memimpin Bank Aceh.
“Selama ini, kami menilai seleksi dan penyaringan calon direktur Bank Aceh tidak transparan. Pejabat di Aceh juga selalu mengabaikan nasib rakyat Aceh dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi dalam proses seleksi ini,” kata Syarbaini dalam keterangan tertulis diterima NOA.co.id, Minggu 11 Desember 2022.
Intervensi berlebihan dalam menentukan direktur bank plat merah milik daerah ini sangat menentukan masa depan bank tersebut. Hal ini menyebabkan Bank Aceh, kata Syarbaini, tidak berkembang dan gagal menjadi alat pengembangan perekonomian Aceh.
Syarbaini menyoroti isu yang menyebutkan bahwa tiga nama yang lulus, dan mendapatkan rekomendasi dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, tidak pernah menempuh pendidikan di sekolah tinggi perbankan di LPPI.
Calon-calon tersebut, kata Syarbaini, terlalu dipaksakan untuk dapat menjadi pemimpin Bank Aceh. Hal ini, kata dia, bakal merusak tatanan di Bank Aceh yang mulai membaik.
Syarbaini juga menilai keempat komisaris Bank Aceh bertanggung jawab atas persoalan ini. Mereka, kata Syarbaini, adalah pihak yang melakukan menilai kemampuan para kandidat, baik secara administrasi, keilmuan, dan personalitas.
“Kami menyatakan sikap untuk terus mengawal dan memantau proses seleksi Direktur Bank Aceh. Apabila dalam seleksi ini ada kejanggalan, atau ditemukan indikasi intervensi, kami mengajak seluruh kepala daerah di Aceh menolak direktur Bank Aceh terpilih,” kata Syarbaini. []