Biro Investigasi Federal (FBI) AS mengungkapkan dalang pencurian uang kripto senilai US$620 juta atau sekitar Rp8,91 triliun (kurs Rp14.380 per dolar AS) adalah kelompok hacker yang terkait Korea Utara (DPRK), Lazarus Group dan APT38.
“Kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, aktor siber yang terkait dengan DPRK, bertanggung jawab atas pencurian US$620 juta Ethereum yang dilaporkan pada 29 Maret,” menurut keterangan FBI seperti dilansir dari CNN, Sabtu (16/4).
Temuan FBI ini mengacu pada peretasan jaringan komputer yang digunakan Axie Infinity, video game yang menggunakan pembayaran kripto. Sebelumnya, Sky Mavis, perusahaan pencipta Axie Infinity telah mengumumkan aksi peretasan ini pada 29 Maret.
Departemen Keuangan AS memberi sanksi pada Lazarus Group dan meminta mereka mengembalikan hasil peretasan Axie Infinity ke sebuah dompet digital.
Sebelumnya, Chainalysis, perusahaan pelacak aset kripto mencatat nilai curian kripto Lazarus Group mencapai US$1,75 miliar atau Rp25,16 triliun dalam beberapa tahun terakhir.
Kabarnya, dana curian ini digunakan untuk membiayai pengadaan senjata nuklir bagi Pemerintah Korea Utara.
“Pada dasarnya adalah perampokan bank dengan kecepatan internet dan mendanai aktivitas destabilisasi dan proliferasi senjata Korea Utara,” ungkap Kepala Urusan Hukum di TRM Labs Ari Redbord.
(uli/arh)
[Gambas:Video CNN]