TAKENGON – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, meninjau kemajuan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bantuan Pemerintah Aceh tahun anggaran 2022, di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kamis (12/5/2022).
Setidaknya ada 7,8 ribu unit rumah layak huni yang dibangun Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh. Untuk Kabupaten Bener Meriah setidaknya ada 202 unit RLH yang sedang di bangun dan 319 unit RLH untuk Kabupaten Aceh Tengah.
Di tengah giat-giatnya meninjau RLH dan kegiatan Pembinaan Dekrenasda, Istri dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah itu, juga menyempatkan diri menyalurkan bantuan sosial bagi 20 orang dhuafa yang merupakan penerima bantuan RLH yang dinilai ekonomi lemah.
Bantuan sosial yang diberikan berupa sembako dan beberapa kebutuhan pokok rumah tangga, yang diserahkan Dyah secara langsung kepada warga di Kampung Lampahan Barat (Bener Meriah), Kampung Bahgie dan Tensaran (Aceh Tengah).
Dyah menjelaskan, peninjauan RLH Program Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah, ia lakukan untuk memastikan proses pembangunan berjalan sesuai prosedur dan tepat sasaran.
“Kita meninjau ini untuk memastikan apakah benar adanya pungli seperti isu-isu yang berseliweran online. Jadi Alhamdulillah tidak ada, mulai dai Bener Meriah hingga Aceh Tengah. Kita juga melihat kondisi rumah ternyata bagus-bagus dibangun, bahkan di atas standar. Artinya bukan kaleng-kaleng kondisi bangunannya, bagus dan sesuai SOP,” ujarnya.
Dyah berharap, dengan adanya rumah layak huni yang diterima masyarakat kurang mampu ini, akan memberikan dampak baik bagi mereka. Seperti mutu hidup, kondisi perekonomian dan kesehatan yang semakin baik.
“Dengan rumah baru akan memberikan efek baik mereka, hidup lebih baik, ekonomi membaik dan hidup lebih sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perumahan Dinas Perkim Aceh, Agus Salim, menjelaskan sebanyak 7.8 ribu unit RLH dibangun oleh Pemerintah Aceh melalu Dinas Perkim Aceh yang saat ini masih dalam tahapan pembangunan. Kriteria penerima yaitu mereka yang dinilai fakir, miskin, anak yatim, difabel, lansia miskin, dan orang tanpa penghasilan.
Ia menerangkan, ada 3 tipe RLH yang di bangun pemerintah yakni tipe A dengan ukuran 5 x7.5 atau tipe 36 plus, tipe B 5 x 7.5 terisolir yanh dikhususkan bagi daerah kepulauan, tipe c sama dengan A hanya saja di kondisikan dengan luas tanah penerima manfaat miliki.
“Kondisi pembangunan rumah berbeda dengan tahun kemarin. Mudah-mudahan tahun ini rumah lebih bagus dan bisa di tempati lama oleh merekan penerima manfaat,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu penerima RLH Darni, seorang wanita yang berprofesi sehari-hari sebagai petani serabutan di Kabupaten Bener Meriah, mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya Gubernur Aceh, yang sudah membantu mewujudkan mimpi mereka, memiliki rumah layak huni.
“Terima kasih Pak Gubernur dan Pemerintah Aceh, bantuan ini sangat berarti bagi kami dan bermanfaat bagi kami,” ujarnya.