Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, kebangkitan sektor UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru merupakan prasyarat pemulihan ekonomi. Kebangkitan tersebut sangat bergantung kepada tiga prasyarat, yaitu UMKM Go-Digital, UMKM Go-Export, dan UMKM Berdaya Saing Tinggi.
“Ketiga hal tersebut hanya dapat diwujudkan dalam satu ekosistem yang terintegrasi dari hulu sampai hilir,” ujar Wimboh dalam acara Grand Opening Ceremony Gernas BBI Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga: Gernas BBI Perkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
Menurutnya, kampanye Gernas BBI yang melibatkan perusahaan top brand dan start-up dapat mempercepat UMKM Indonesia untuk masuk ke dalam platform digital.
“Masuknya UMKM ke dalam platform digital, tidak hanya memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM melalui platform e-commerce, namun juga memudahkan UMKM untuk memperoleh akses pembiayaan,” terang Wimboh.
Dengan masuknya UMKM ke platform digital, lanjut dia, UMKM dapat menikmati layanan keuangan baik dari lembaga pembiayaan formal seperti bank dan perusahaan pembiayaan, dan juga lembaga pembiayaan alternatif berbasis digital yaitu securities crowdfuding dan P2P Lending.
Guna memfasilitasi pembiayaan UMKM, beber Wimboh, OJK juga terus mengembangkan lembaga pembiayaan mikro berbasis syariah yaitu Bank Wakaf Mikro yang saat ini telah berdiri sebanyak 62 BWM dan tersebar di 20 Provinsi di seluruh Indonesia.
“Kami juga sedang melaksanakan transformasi digital pada BWM agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar pesantren,” jelasnya.
Lihat Juga: Wapres: Ekspor Produk UMKM Indonesia hanya 15%, Tertinggal Jauh dari Singapura