Duta Besar Ukraina di DUNIA, Vasyl Harmianin, membeberkan sejumlah bantuan yang diharapkan dari Indonesia.
Haminian mengatakan dukungan yang bisa diberikan pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa berupa apa saja. Ia kemudian membeberkan apa yang dibutuhkan Ukraina.
“Pertama, saya sebut itu dukungan moral. Ini soal kecaman dan akan berhasil melalui badan-badan multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Vasyl saat wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com, Selasa (14/4).
Ia kemudian berujar, “Tapi seperti yang Anda tahu, PBB sekarang tidak berguna karena agresor [Rusia] merupakan anggota tetap dengan hak veto dan segalanya.”
PBB, menurut dia, cuma berbicara, mengutuk dan selesai begitu saja tak menuai hasil yang signifikan atau tak ada hasil. Rusia hanya tertawa melihat apa yang mereka katakan di dewan keamanan PBB.
“Moral adalah pertama, kedua dukungan militer dari siapa saja yang dapat memberikan ini,” ucap dia.
Ketiga soal bantuan kemanusiaan karena Ukraina remuk redam akibat agresi Rusia di negara itu. Menurut Harmianin, setengah dari negara ini terbakar dan banyak korban berjatuhan.
“Kami tahu bahwa kami membutuhkan obat-obatan, kami butuh makanan, kami butuh pakaian, kami butuh apa saja. Semacam generator diesel untuk menyediakan listrik ke wilayah, mungkin filter air, saya tidak tahu. Dukungan keuangan bisa jika tidak ada hal lain yang mungkin,” kata dia saat mengira bentuk bantuan nyata.
Ukraina punya daftar kebutuhan kemanusiaan yang disebarluaskan ke seluruh dunia sehingga siapa saja bisa membantu.
Selain bantuan kemanusiaan, bentuk dukungan terhadap Ukraina yakni sanksi terhadap Rusia.
“[Sanksi itu bertujuan] untuk menghentikan produksi senjata, amunisi, dan menghentikan perang. Kemudian seperti sanksi plus apa pun yang bisa membatasi kemampuan Rusia untuk mendapatkan uang. Apapun,” tegas dia.
Lebih lanjut, ia membeberkan sanksi berupa boikot barang-barang Rusia, termasuk minyak dan gas, penutupan wilayah udara untuk maskapai penerbangan Rusia. Begitu pula kebijakan menutup pelabuhan laut untuk kapal Rusia, mengecualikan Rusia dari badan-badan internasional.
Kemudian menutup alat propaganda Rusia yang dianggap kerap menyebarkan disinformasi.
“Disinformasi merupakan kejahatan perang dalam situasi ini. Dan orang-orang ini masih berbohong setiap hari. Dengan kebohongan ini, mereka pertama-tama mempermalukan umat manusia dan mereka mempermalukan ingatan yang dibunuh oleh orang Rusia,” tutur Haminian.
Ukraina menderita akibat gempuran Rusia setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke negara itu pada 24 Februari.
Sejumlah negara, terutama Barat, ramai-ramai menjatuhkan sanksi ke Rusia. Mulai dari sanksi ekonomi hingga meminta keluar dari organisasi internasional.
Ikuti artikel dan video wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dalam edisi ‘Ngabuburit Bareng Dubes’ akhir pekan ini.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]