Jantho – Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar mengirim dua Aparatur sipil negara (ASN) untuk mewakili Indonesia di ajang nasional dan internasional.
“Salah satu ASN tersebut adalah Rahmawati SIP, yang bertugas sebagai pustakawan di MAN 4 Aceh Besar dan menjabat sebagai ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Aceh Besar. Ia akan mengikuti program Emerging Library Leaders Summer School for Asia Pacific (ELLSSA) di Singapura,” jelas Kepala Kankemenag Aceh Besar, H. Saifuddin SE, didampingi Kasubbag Tata Usaha, H. Khalid Wardana MSi, saat melepas keberangkatan Rahmawati di Kantor Kemenag, Kota Jantho, Kamis (4/7/2024).
H. Saifuddin juga mengapresiasi prestasi Rahmawati yang telah mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional dan internasional.
“Kesempatan ini harus dipergunakan dengan maksimal untuk peningkatan SDM pustakawan dan nantinya dapat diadopsi dalam pengelolaan dan penataan perpustakaan yang ada di Aceh. Apalagi dari Indonesia hanya empat peserta yang diundang, salah satunya Rahmawati, sosok perempuan pustakawan dari Aceh,” ungkap Saifuddin.
Menurutnya, Rahmawati yang sebelumnya dinobatkan sebagai pustakawan berprestasi tingkat nasional oleh Perpustakaan Nasional RI, kini mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus peningkatan kapasitas profesional berkelanjutan di Singapore Management University. Program ELLSSA ini akan berlangsung pada tanggal 8-12 Juli 2024 dan sepenuhnya dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI.
“Peserta program ini berasal dari berbagai negara di Asia Pasifik, termasuk empat pustakawan dari Indonesia, salah satunya adalah Rahmawati,” sebut Kakankemenag Aceh Besar.
Selain itu, Muhammad SHi MA, penyuluh agama yang bertugas di KUA Darussalam, juga akan mewakili Provinsi Aceh dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award tingkat nasional di Jakarta pada akhir Juli 2024. Muhammad diharapkan mampu tampil maksimal dan meraih prestasi terbaik di ajang tersebut.
“Sosok Muhammad MA diharapkan mampu tampil maksimal dan meraih prestasi terbaik. Kami yakin dengan kapasitas dan terus mempersiapkan diri melalui inovasi aspek penegakan hukum, terutama melalui penyelesaian kasus secara adat dan kekeluargaan sesuai kekhususan Aceh, akan berhasil menjadi juara nasional,” harap Saifuddin penuh optimisme.
“Semoga duta Aceh kembali dapat berprestasi dan meraih yang terbaik di tingkat nasional,” tambahnya.
Penulis: Aprizali Munandar
Editor: Redaksi