Home / Parlementaria

Jumat, 23 September 2022 - 00:00 WIB

DPR Aceh Gelar Paripurna terkait Penyampaian Banggar APBA-P Tahun 2022

Redaksi

NOA | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian pendapat Badan Anggaran terhadap Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan APBA 2022.

Rapat tersebut langsung dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Aceh Safaruddinyang didamping oleh Dalimi serta Sekda Aceh Bustami Hamzah.

Dalam sambutannya Safaruddin mengatakan, Badan Anggaran DPR Aceh telah membahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) terkait Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan APBA Tahun Anggaran 2022 mulai 20-21 September 2022. Hasil pembahasan tersebut akan disampaikan melalui pendapat Badan Anggaran DPR Aceh.

“Substansinya akan memberikan usul dan saran terhadap Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan APBA Tahun Anggaran 2022 untuk kesempurnaan perencanaan anggaran perubahan tahun ini,” ungkap Safaruddin.

Baca Juga :  DPR Aceh Dorong Pj Gubernur Cari Alternatif Dana Pembangunan

Sementara itu, Juru Bicara Badan Anggaran DPR Aceh, dr Purnama Setia Budi, Sp.Og, mengatakan, Perubahan APBA TA 2022 adalah rencana penggunaan dana selama sisa tahun berjalan, yang disertai dengan rencana sumber-sumber dananya.

“Oleh karena itu, kepastian tentang Pendapatan, SiLPA dan realisasi anggaran di tahun 2022 sangat penting untuk dasar Pengalokasian Perubahan Anggaran Belanja Aceh,” ujarnya.

Lanjutnya, berdasarkan Nota Keuangan dan Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan APBA Tahun Anggaran 2022, struktur Perubahan APBA TA 2022 terdiri dari tiga poin uraian. Pada poin pertama adalah Pendapatan Daerah yang sebelum perubahan disahkan sebesar Rp 13.352.983.387.589. Namun, setelah perubahan dilakukan Pendapatan Daerah menjadi Rp 13.357.540.136.730. “Meningkat sebesar Rp. 4.556.749.141 atau sebesar 0,3 persen, dibandingkan dengan Pagu Pendapatan pada APBA murni.

Baca Juga :  Revisi UUPA Perlu Dikawal Secara Ketat

Apabila disandingkan dengan Pendapatan murni Tahun 2022, kata purnama, maka Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terjadi penurunan sebesar Rp 2.523.005.293 atau 1 %.
Selain itu, Lain-lain PAD yang Sah juga terjadi penurunan, sebesar Rp 27.566.968.834 atau atau 3%.
Selanjutnya pada poin uraian Belanja sebelum perubahan mencapai Rp 16.170.650.661.277.

Sementara itu, katanya, setelah perubahan menjadi Rp 16.706.717.249.433. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 536.066.588.156 atau sebesar 3 % dibandingkan Pagu Belanja pada APBA Murni.

Baca Juga :  4 DPO Menyerahkan Diri, Kabid Humas: Pengungkapan Kasus Penembakan Pos Pol sudah Tuntas

Pembiayaan Netto pada APBA Perubahan TA 2022 juga menjadi Rp.3.349.177.112.703 dari sebelumnya Rp 2.817.667.273.688. Jumlah ini meningkat sebesar 531.509.839.015 atau sebesar 19 persen dibandingkan Pagu Pembiayaan Netto pada APBA Murni.

“Banggar DPR Aceh turut meminta kepada Pemerintah Aceh agar dapat mengupayakan peningkatan sumber-sumber Pendapatan Asli Aceh (PAA) melalui intensifikasi pemungutan pajak termasuk pemungutan piutang pajak, mengoptimalkan peran dan kontribusi serta pengelolaan Badan Usaha Milik Aceh (BUMA),” tuturnya.

Ia juga menambahkan, agar mengoptimalkan Pendapatan Aceh melalui Pendapatan Transfer sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

Share :

Baca Juga

Parlementaria

Tgk Agam Sabang: Beasiswa Anak Yatim Adalah Hak, Bukan Pilihan

Parlementaria

Pimpinan DPR Aceh Safaruddin S.Sos, MSP Mendukung Pelaku UMKM

Daerah

Peduli Korban Kebakaran, Komisi VII DPRA Serahkan Bantuan untuk Dayah Babul Maghfirah

Parlementaria

DPR Aceh Sahkan APBA 2022 , Rp 16,17 Triliun

Aceh Barat

Komisi III DPRK Minta Pemkab Aceh Barat Perhatikan Layanan Jaringan Telekomunikasi Daerah

Parlementaria

Empat Pimpinan DPRA Priode 2024-2029 Ditetapkan dan Diusul ke Kemendagri

Parlementaria

Komite III DPD RI Minta Permasalahan PON XXI Aceh-Sumut Tidak Terulang Lagi

Parlementaria

Layanan BSI Bermasalah, Ketua DPRA Minta Jangan Kecewakan Nasabah