SIMEULUE – Pemerintah Kabupaten Simeulue melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) terus berupaya membantu UMKM dalam meningkatkan akses pasar dan permodalan.
Hal itu, seperti disampaikan kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Mohammad Arif, SH melalui Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Fitri Sri Mulyani, SH kepada noa.co.id Rabu (13/11/2024).
Fitri Sri Mulyani, SH mengungkapkan bahwa, salah satu langkah konkret yang dilakukan Kementrian Koperasi dan UKM ialah menghadirkan tenaga pendamping Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi atau membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha.
“Pendamping KUR ini berperan penting dalam mempercepat pencairan dana yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM, sehingga pelaku UMKM bisa mengembangkan usaha secara lebih optimal,” ungkapnya.
Selain itu, kata Fitri, Disperindagkop dan UKM juga melaksanakan berbagai upaya untuk memberdayakan UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah Kabupaten Simeulue.
“Beberapa program unggulan yang dijalankan antara lain memberikan bantuan teknis, pelatihan, serta memfasilitasi sertifikasi halal untuk produk-produk UMKM,” katanya.
“Disperindagkop juga mengadakan temu usaha, pembinaan manajemen usaha dan pembinaan bagi pengrajin anyaman dan home industri untuk mendorong pertumbuhan sektor industri kecil,” tambahnya.
Terkait koperasi di Simeulue, Fitri mengungkapkan bahwa ada beberapa koperasi yang kurang aktif dalam kegiatan usahanya. Sehingga, Disperindagkop dan UKM menghimbau serta membina koperasi agar melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) secara berkala.
“Sosialisasi melalui platform Zoom yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Dinas Koperasi Aceh juga menjadi bagian dari upaya memperkuat peran koperasi kemudian pelatihan koperasi, baik di dalam maupun luar daerah, turut diikuti guna meningkatkan kualitas pengelolaan koperasi di Kabupaten Simeulue,” ungkapnya.
Meski demikian, tutur Fitri Disperindagkop juga menghadapi sejumlah tantangan dalam menjalankan tugasnya, antara lain meningkatkan inovasi untuk menghadapi tantangan global, memfasilitasi legalitas usaha bagi pelaku IKM dan UMKM, serta memperkenalkan dan mendorong pemanfaatan teknologi bagi pelaku usaha.
“Salah satu langkah penting adalah pengembangan sentra IKM, pasar rakyat, dan pusat oleh-oleh yang dapat meningkatkan daya saing produk lokal,” tuturnya.
Dalam mendukung pemasaran produk lokal, Fitri menerangkan pihaknya juga telah menerapkan strategi pemasaran berbasis digital. Pengembangan e-commerce, aktifitas promosi melalui media sosial, serta peningkatan kemitraan dan kolaborasi pemasaran.
“Itu yang menjadi fokus utama untuk memperluas jangkauan pasar produk lokal ke luar daerah. Disperindagkop dan UKM juga berkomitmen untuk memperkuat sumber daya manusia dan mendorong hilirisasi industri guna mendukung pertumbuhan sektor UMKM,” terangnya.
Meskipun sudah ada langkah-langkah progresif, Fitri mengakui terdapat tantangan terkait sosialisasi transaksi digital kepada UMKM.
“Saat ini masih dalam tahap pelaksanaan sosialisasi untuk memastikan pelaku usaha dapat memanfaatkan transaksi digital dalam menjalankan usaha,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan berbagai upaya Disperindagkop dan UKM berharap dapat semakin memberdayakan UMKM dan industri kecil di Kabupaten Simeulue, sekaligus meningkatkan daya saing baik di pasar lokal maupun global. (ADV)
Editor: Redaksi