NOA | Banda Aceh – Rangkaian kemeriahan dan gegap gempitanya Carnival Putroe Phang Resmi berakhir.
Acara tersebut ditutup oleh Kabid Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Evi Mayasari, Senin (14/11/2022) malam di Taman Putroe Phang, Banda Aceh.
Saat penutupan, penyelenggara kembali memberikan kejutan kepada pengunjung dengan menampilkan atraksi kembang api yang menghiasi langit Banda Aceh.
Gemerlap bunga api yang menghiasi atas kolam permandian permaisurinya disambut dengan meriah para pengunjung.
Di panggung utama, yang berdiri bak di atas kolam, menampilkan Teater Rongsokan, Pupha Ethanica, dan Sago Lhee.
Sorotan dan pencahayaan yang apik mampu menghibur ribuan pasang mata yang hadir ke taman tersebut.
Seluruh rangkaian acara berlangsung selama 3 hari, 12-14 November 2022 di Taman Putroe Phang, Banda Aceh.
Evi Mayasari saat penutupan menyampaikan, bahwa mengajak anak anak muda, khusus generasi Z untuk menelusuri sejarah sangatlah sulit. Karena di tengah semakin kencangnya teknologi digital, anak anak muda semakin jarang ke situs sejarah.
Oleh karena Disbudpar Aceh mengandeng penyelenggara selaku tim kreatif untuk menggagas event keren dan menarik minat semua lapisan, akhirnya Carnival Putroe Phang digelar dengan konsep yang menarik.
“Ini merupakan terobosan baru yang dibuat, dalam memperkenalkan sejarah,” Evi Mayasari.
Katanya, di Banda Aceh ada 64 bangunan sejarah, tapi hanya beberapa yang sering dikunjungi.
Lewat kegiatan itu, Evi ingin situs sejarah Aceh agar lebih dikenang. Bulan hanya diketahui nama, tapi juga memahami sejarah dibaliknya.
Sebelumnya, Parade kostum carnival dan kerajaan menjadi momen yang paling mendapat antusiasme pengunjung di Carnival Putroe Phang.
Kreatifnya, para perancang busana dalam mendesain kostum mendapatkan apreasi dari para pengunjung. Mereka memberikan aplaus untuk setiap kostum unik-unik yang dipamerkan.
Kostum yang ditampilkan mulai tema sate, tudung, pintu Aceh, hingga migas. Semua karya didesain dengan unik dan paduan warna yang indah.
Parade kostum itu dibagi dalam dua sesi, untuk sesi pertama yaitu kostum carnival berlangsung, Minggu (13/11/2022) malam. Sedangkan untuk kostum kerajaan berlangsung pada, Senin (14/11/2022).
Carnival Putroe Phang diselenggarakan oleh Disbudpar Aceh untuk mengajak warga berwisata sejarah ke Taman Putroe Phang, Banda Aceh.
Pasalnya taman itu merupakan situs peninggalan Sultan Iskandar Muda.
Acara terus memberikan kejutan pada setiap sesinya, saat pembukaan penampilan atraksi tari musik, tari, hingga pembacaan narasi sejarah Putroe Phang dari atas perahu berhasil menjadikan event ini berlangsung dengan spektakuler.
Ditambah lagi dengan panggung bak mengapung di atas air, serta pencahayaan dan sorotan lampu yang apik.
Keseruan acara Carnival Putroe Phang berlanjut dengan pagelaran kostum karnival, yang juga berlokasi di Taman Putroe Phang. Pertunjukkan lomba kreasi kostum itu merupakan lomba untuk ajang kreativitas para desainer-desainer di Aceh dalam menghasilkan karyanya.
Penyelenggara akan menyediakan hadiah total Rp 25,5 juta untuk acara ini. Sehingga akan semakin semakin menambah semangat para peserta.
Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal saat pembukaan menyampaikan, karnaval ini bagian dari Pemerintah Aceh untuk turut melestarikan warisan indatu yang hingga saat ini masih bisa dinikmati.
“Event ini juga untuk mempromosikan destinasi wisata sejarah dan keberagaman budaya yang ada di Aceh kepada masyarakat luas,” kata Almuniza Kamal saat membuka Carnival Putro Phang.
Katanya, Taman Putro Phang salah satu bukti nyata warisan budaya dan sejarah yang menunjukkan masa kejayaan Aceh di masa Kesultanan Iskandar Mudan dan sudah menjadi kewajiban bersama untuk melestariakan warisan leluhur ini. Untuk itu Almuniza berharap generasa muda Aceh bisa menjaga artefak ini.
“Saya berharap seluruh rekan-rekan Aceh maupun yang ada di luar Aceh mari kita menjaga warisan ini, seperti tagline kita ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata’,” kata Almuniza.
Ia berharap dengan melaksanakan event tersebut akan menjaga seluruh potensi alam, dan sejarah yang dimiliki oleh Aceh. Ia juga berharap agar pengunjung yang datang ke lokasi wisata Putro Phang tidak membuang sampah sembarangan.
“Mari menjaga kebersihan jangan membuang sampah sembarangan, dan saya berharap ruang publik seperti toilet ataupun tempat sholat terjaga dengan baik,” katanya.
Konsep Unik
Ajang ini akan berlangsung berbeda, karena panggung utamanya yang terbuka akan mengambil tempat di tengah-tengah kolam taman. Sedangkan para penonton menyaksikan atraksi dari sisi lain kolam.
Sorotan lampu dan pantulan cahaya dari permukaaan kolam akan memandu penampilan atraksi seni di panggung. Serta akan jadi menjadi suguhan yang indah untuk pengunjung.
Penyelenggara event sengaja memilih Taman Putroe Phang, untuk mengajak pengunjung bisa menikmati suasana malam di taman yang penuh sejarah itu, sebagai salah satu peninggalan Sultan Iskandar Muda.
Sedangkan di luar panggung utama, akan ada bazar UMKM, yang akan diisi oleh belasan UMKM Kuliner, dengan jajanan yang sudah populer.
Akan hadir stand Harviest Coffee, Cheeze Tea, Cendol Durian Sultan, Tamah X Santuy, Mogja, Redinesh, Nasi Kebuli Abang Jago dan banyak UMKM kuliner lainnya. (*)