Meulaboh – Pengelola program Imunisasi Dinas Kesehatan Aceh Barat, Seri Mawarni, STr.Keb, menegaskan pentingnya imunisasi dalam melindungi masyarakat dari berbagai penyakit yang dapat dicegah. Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan spesifik bagi individu, tetapi juga membentuk kekebalan kelompok, sehingga mampu melindungi kelompok masyarakat yang rentan.
Seri Mawarni menjelaskan bahwa setiap individu yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu.
“Imunisasi dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, campak, diare, dan kanker serviks,” jelasnya.
Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh virus dan sebagian besar sulit untuk disembuhkan serta dapat menyebabkan komplikasi serius.
Membentuk Kekebalan Kelompok
Selain melindungi individu, cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat membentuk kekebalan kelompok, melindungi masyarakat yang rentan.
“Dengan kekebalan kelompok, penyebaran penyakit dapat dibatasi, sehingga masyarakat secara keseluruhan menjadi lebih aman,” tambah Seri Mawarni.
Lebih lanjut disampaikan, imunisasi pada kelompok usia tertentu seperti anak-anak dapat membatasi penularan penyakit kepada kelompok usia dewasa atau orang tua. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
Namun, capaian imunisasi di Aceh Barat menunjukkan penurunan signifikan. Pada tahun 2023, cakupan imunisasi mencapai 22,4%, sedangkan pada tahun 2024 hanya mencapai 5,9%. Penurunan ini mengindikasikan adanya tantangan yang perlu diatasi.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam program imunisasi di Aceh Barat antara lain:
- Penolakan Imunisasi: Banyak orang tua menolak imunisasi karena takut anak mereka akan demam atau sakit setelah divaksin.
- Traumatik dari Vaksinasi Covid-19: Pengalaman traumatis dari vaksinasi Covid-19 membuat masyarakat enggan menerima imunisasi lainnya.
- Penolakan dari Keluarga: Penolakan imunisasi seringkali datang dari anggota keluarga seperti suami atau nenek.
- Kurangnya Edukasi dan Sosialisasi: Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi masih kurang, sehingga masyarakat tidak memahami manfaat dan pentingnya imunisasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinas Kesehatan Aceh Barat telah mengambil beberapa langkah:
- Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
- Pendekatan Keluarga: Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses edukasi untuk mengurangi penolakan dari dalam keluarga.
- Mengatasi Ketakutan: Menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang efek samping imunisasi untuk mengurangi ketakutan dan kekhawatiran masyarakat.
- Dukungan dari Tokoh Masyarakat: Mengajak tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk mendukung program imunisasi dan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan Aceh Barat berharap dengan langkah-langkah ini, cakupan imunisasi dapat meningkat kembali, sehingga masyarakat terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah.
“Imunisasi adalah investasi penting bagi kesehatan generasi mendatang dan perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Seri Mawarni.
Penulis: Afrizal
Editor: Gito Rolis