Home / Politik

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:53 WIB

Dimasa Panglima GAM, Sulaiman Manaf Dorong KKR Aceh Lebih Produktif

REDAKSI

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf. Foto: Dok. Pribadi

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf. Foto: Dok. Pribadi

Banda Aceh – Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, menyoroti kinerja Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh yang dinilai perlu lebih produktif dan giat pada periode ini.

Menurutnya, dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini yang merupakan mantan Panglima dan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), seharusnya ada dorongan lebih kuat untuk mengakselerasi agenda rekonsiliasi dan keadilan bagi korban konflik.

“Eksistensi KKR Aceh adalah amanat konstitusi, diatur dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Pemerintah Indonesia seharusnya tidak hanya melihatnya dari sudut pandang hukum positif semata, tetapi juga dari aspek filosofis, sosiologis, dan politik hukum,” ujar Sulaiman dalam keterangannya, Senin (25/3).

Baca Juga :  Pasangan Idaman Kembali Formulir ke DPD Pantai Gerindra Aceh

Menurutnya, keberadaan KKR Aceh bukan sekadar lembaga formal, melainkan harapan yang dititipkan masyarakat Aceh sebagai bagian dari komitmen damai.

Ia mengingatkan bahwa KKR adalah salah satu instrumen penting dalam implementasi MoU Helsinki 2005, yang menjadi landasan bagi terciptanya stabilitas di Aceh pasca-konflik.

“Kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan GAM bukan hanya soal senjata yang diletakkan, tetapi juga komitmen untuk memastikan keadilan bagi korban konflik. KKR Aceh harus menjadi motor utama dalam merealisasikan komitmen tersebut, bukan sekadar eksis secara administratif,” tegasnya.

Baca Juga :  PPP Rekomendasikan Jufri Hasanuddin

Lebih lanjut, Sulaiman menilai bahwa kepemimpinan Aceh saat ini memiliki kewajiban moral dan politik untuk memperkuat peran KKR.

Ia berharap ada sinergi nyata antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mendukung mandat KKR, termasuk dari segi anggaran dan kewenangan yang lebih luas.

Baca Juga :  Jadi Caleg DPRK, Amiruddin Bawa Misi Berkarya Bersama Maju Bersama

“Jika KKR Aceh berjalan stagnan, maka ini bukan hanya kemunduran bagi Aceh, tetapi juga bagi kepercayaan masyarakat terhadap proses rekonsiliasi. Tidak boleh ada pihak yang mengabaikan amanat perdamaian,” tutupnya.

Sejauh ini, KKR Aceh memang masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi anggaran, regulasi, maupun dukungan politik.

Publik pun menunggu sejauh mana kepemimpinan Aceh saat ini bisa mengoptimalkan lembaga tersebut sebagai bagian dari warisan perdamaian yang tak boleh dibiarkan redup.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Pasangan Ahmadlyah-Irwan Suharmi Kembali Gelar Kampanye Dialogis di Desa Suaklamatan

Politik

TAPM Pidie, Ajak PD, PLD Bantu Paslon AMAN

Daerah

Sulaiman Mengenang Peran Mukhlis Basyah dalam Perjalanan Karirnya

Aceh Barat Daya

Hendra Fadli Disebut Bacawabup, Begini Tanggapannya 

Aceh Barat Daya

Salman Sebut Kemenangan Mualem Akan Membawa Kemajuan Bagi Aceh

Politik

Calon Bupati Aceh Tengah Alhudri Silahturahmi dengan Ulama

Daerah

Rakerda & Orientasi Caleg Partai Golkar Bireuen Berjalan Sukses, H Mukhlis : Ini Bentuk Kesiapan Golkar Bireuen Menyongsong Pemilu 2024

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Bersilaturrahmi ke Kediaman Jenderal (Purn) Moeldoko