NOA l Aceh Barat – Bupati Aceh Barat H. Ramli MS membuka kegiatan sosialisasi pemantapan dan pembinaan ideologi pancasila kepada 300 pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Wira Bangsa Meulaboh di Aula sekolah setempat, Kamis (24/02/2022).
Kegiatan yang di inisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Barat tersebut merupakan tindaklanjut dari MoU antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Untuk tahun 2022 ini, sosialisasi pemantapan ideologi Pancasila akan dilaksanakan di 30 lokasi, diantaranya 20 pesantren dan 10 sekolah umum dalam Kabupaten Aceh Barat.
Dalam sambutannya, Ramli MS menyampaikan apresiasi atas terlaksananya sosialisasi penguatan ideologi Pancasila kepada para pelajar ini.
Bahkan, setelah mendengar beberapa jawaban siswa saat diberikan pertanyaan tentang Pancasila, ia sangat bangga karena mereka mampu menjawabnya dengan benar.
“Kami bangga, ternyata para siswa ini memahami dengan baik setiap makna yang terkandung dalam Pancasila. Ini membuktikan mereka menyukai dan meminati ajaran Pancasila ini,” tutur Ramli MS
Menurutnya, generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila, sebab nasib sebuah Bangsa bergantung pada generasi penerus.
“Ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menjaga dan memberikan pemahaman yang benar terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam setiap butir Pancasila,” ucap Bupati.
Hal tersebut, kata dia, sangat penting di tengah kencangnya arus informasi di zaman digital saat ini yang memungkinkan semua elemen masyarakat termasuk generasi muda dapat mengakses informasi secara mudah dan cepat.
Untuk itu, sebagai Pemerintah daerah, pihaknya berkewajiban untuk melindungi dan menjaga para generasi muda ini dari segala pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh masifnya informasi digital yang disajikan, termasuk dalam hal ideologi Bangsa.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah pusat melalui Kemenkominfo RI untuk memblokir situs-situs yang disinyalir dapat merusak moral anak Bangsa seperti pornografi, game online, judi online, dan lain sebagainya,” ucap H. Ramli MS.
“Pancasila jangan hanya dihafalkan saja, namun juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai benteng dalam menghadapi pengaruh negatif di era globalisasi sekarang ini,” tegas Ramli MS lagi.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga terus mendorong Pemerintah pusat agar kurikulum Pancasila dapat diterapkan kembali di sekolah-sekolah.
“Apabila hal tersebut tidak dapat terealisasi secara Nasional, ia berencana akan memasukkan mata pelajaran Pancasila ini ke muatan lokal (mulok),” ujar Bupati.
Disamping membangun ekonomi masyarakat, kata dia, ia juga sangat concern dengan pendidikan Pancasila. Oleh sebab itu, setelah menggelar kongres santri Pancasila beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga sedang membangun tugu kongres santri Pancasila.
“Kemudian diikuti dengan pembangunan balai Pancasila, bahkan nantinya gedung dan jalan-jalan desa rencananya akan diberikan nama sesuai dengan simbol Negara,” ujarnya.
“Kami juga telah menganggarkan dana untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru pesantren agar bisa menjadi guru Pancasila di setiap Pesantren di Aceh Barat ini,” ungkap Ramli MS.
Ramli MS menghimbau kepada orang tua agar senantiasa mengawasi dan mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan agama dalam kehidupan sehingga moral dan ideologi mereka tetap terjaga dengan baik.(RED).