NOA I Aceh Barat – Bupati Aceh Barat H. Ramli MS menghadiri peresmian perpustakaan dan klinik Pancasila Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Meulaboh yang di resmikan langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi., MA., PH.d., di halaman Lapas setempat, Minggu (14/11/2021).
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Kepala BPIP RI sebagai tanda perpustakaan pancasila di lapas IIB Meulaboh secara resmi dapat di manfaatkan untuk menambah literasi bagi warga binaan serta jajaran pemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Kepala BPIP RI, Yudian Wahyudi, mengatakan perpustakaan pancasila itu merupakan wadah bagi warga binaan untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat di saat mereka menyelesaikan masa hukumannya nanti.
Menurutnya, perpustakaan pancasila sangat penting dalam membentuk pola pikir dan karakter baru bagi warga binaan Lapas, baik secara religius maupun dalam menambah skill dan keahlian di bidangnya masing-masing.
Untuk itu, ia berharap para warga binaan dapat memanfaatkan perpustakaan ini untuk meningkatkan literasi nya sehingga ketika mereka keluar nanti, ilmu yang di peroleh di dalam Lapas ini bisa di aplikasikan di kehidupan sosial ketika bebas nanti
“Kita perlu untuk menumbuhkan kesadaran nasional bahwa rasa nasionalis dan pancasilais bagi para warga binaan lapas ini harus tetap dijaga dengan baik, salah satunya adalah dengan menanamkan pemahaman nilai-nilai pancasila bagi warga binaan melalui literasi yang baik,” tutur Yudian.
Menurutnya, Perpustakaan dan literasi dapat mendorong warga binaan Lapas untuk lebih memahami dan mencintai ideologi Pancasila dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia mengatakan penjara bukanlah akhir segalanya, namun di sanalah awal untuk memulai kehidupan baru yang lebih tertata dan bermanfaat bagi masyarakat, Bangsa dan Negara.
Justru, kata dia, Lapas bisa menjadi tempat transformasi diri, bahkan merubah Bangsa, seperti yang di lakukan oleh Proklamator RI, Ir Soekarno yang menjadikan penjara sebagai tempat transformasi diri.
“Soekarno pernah mendekam di beberapa penjara dan tempat pengasingan di masa penjajahan dulu, namun di sanalah ia mulai rajin membaca buku dan mempelajari ajaran islam secara mendalam. Selain itu, selama pengasingan tersebut, Soekarno berhasil menggali nilai-nilai luhur Pancasila yang kemudian menjadi falsafah Bangsa Indonesia,” ujar Yudian.
Ia berharap dengan hadirnya perpustakaan pancasila di Lapas ini, dapat menumbuhkan rasa optimisme bagi warga binaan dalam menyongsong masa depan yang lebih baik dengan mengaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat, H. Ramli MS, mengapresiasi terbentuknya perpustakaan pancasila di lapas Meulaboh tersebut.
Menurutnya, ini merupakan salah satu metode yang jitu untuk menjaga serta menumbuhkan rasa nasionalisme bagi warga binaan melalui literasi yang baik.
“Perpustakaan pancasila bisa menjadi tempat untuk merubah mindset warga binaan menjadi lebih religius dan pancasilais sehingga ketika keluar nanti, mereka akan bermanfaat bagi pembangunan Negeri ini,” ucap Ramli MS.
Ia menyebutkan faktor terbesar hilangnya nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat adalah faktor ekonomi dan kesejahteraan.
“Moralitas seseorang akan hilang karena menurunnya kesejahteraan sehingga terjadilah berbagai tindakan kriminal dan melawan hukum,” kata Ramli.
Untuk itu, kata dia, selaku Pemerintah daerah, pihaknya akan terus berusaha mendorong terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.
Sehingga, lanjutnya, dengan sejahteranya rakyat, kasus kriminalitas bisa di minimalisir dan pembangunan di Aceh Barat bisa dilaksanakan dengan aman dan lancar.
Lebih lanjut, Ramli MS juga mengatakan pihaknya siap untuk membantu peningkatan dan optimalisasi pelayanan Lapas kelas IIB Meulaboh dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembinaan warga permasyarakatan di Lapas tersebut.
“Dengan terjalinnya sinergitas dan konektifitas yang baik antara Pemkab Aceh Barat dengan Lapas Meulaboh, diharapkan dapat mengoptimalkan pembinaan terhadap para warga binaan,” pungkas Ramli.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Aceh Barat juga menyerahkan 50 Alquran kepada Lapas Meulaboh sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan warga binaan pemasyarakatan kepada Allah SWT. (RED).