Aceh Barat Daya – Gampong Keudee Baroe, salah satu gampong yang berada di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya, menyimpan sejarah yang menarik.
Di Gampong ini, terdapat beberapa sisa-sisa tinggalan arkeologi yang berkaitan dengan Kerajaan Kuala Batee.
Salah satu peninggalan arkeologi yang paling mencolok adalah meriam tua yang terbengkalai di halaman belakang masjid Gampong setempat.
Meriam ini berukuran panjang sekitar 2 meter dan berdiameter sekitar 30 cm diduga berasal dari abad ke-16 atau ke-17, ketika Kerajaan Kuala Batee berperang melawan penjajah asing.
Menurut, Abdullah, warga Gampong setempat, meriam ini merupakan salah satu bukti Kerajaan Kuala Batee memiliki kekuatan militer yang cukup besar.
“Meriam ini juga menunjukkan bahwa Kerajaan Kuala Batee memiliki hubungan dagang dengan negara-negara lain yang menyediakan senjata modern pada masa itu,” katanya.
Sayangnya, meriam ini tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah dan masyarakat.
“Padahal, meriam ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi daerah, bangsa, dan negara, khususnya untuk generasi mendatang,” sebutnya.
Abdullah mengaku, sebenarnya banyak peninggalan meriam tua di Gampong Keudee Baroe, namun saat ini sudah hilang karena tidak terurus.
Meriam-meriam itu katanya, berada di lokasi madat yang tidak jauh dari lingkungan Gampong Keude Baroe.
“Kalau ada upaya pelestarian masih banyak peninggalan di madat itu, bukan hanya meriam juga ada peluru,” sebutnya.
Abdullah berharap agar pemerintah dan masyarakat dapat lebih peduli terhadap peninggalan arkeologi yang ada di Gampong Keudee Baroe.
“Selamatkan peninggalan sejarah ini, biarkan anak cucu kita kelak bisa bangga dengan sejarah yang pernah ada,” pungkasnya.