NOA l Meulaboh – Bunda Paud Aceh Barat, Ny. Evi Juwinda Ramli MS menegaskan, dengan pengukuhan Bunda Paud di Kecamatan bisa menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya.
“Kerjasama dengan organisasi profesi antara Forum Paud, Forum Guru TK, dan organisasi lainnya, Bunda Paud juga bisa mengembangkannya dari tingkat Kecamatan hingga Desa,” kata Ny. Evi Juwinda saat mengukuhkan kelompok kerja Bunda Paud Kecamatan dan Bunda Paud Gampong di Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten setempat, Rabu (20/10/2021).
Selain pengukuhan Bunda Paud, pada kegiatan itu juga dilakukan penguatan kapasitas Bunda Paud tingkat Gampong dalam Kecamatan Arongan Lambalek, yang di gelar di aula kantor Camat setempat.
Dikatakan Ny. Evi Juwinda, sudah saatnya proses rekrutmen mulai guru Paud ini bisa ditinjau kembali, karena guru Paud yang tidak memiliki kompetensi secara komprehensif, mengakibatkan mutu Pendidikan Paud menjadi lemah dan tidak bermutu.
“Disini diharapkan anak usia dini dalam mengenyam pendidikan bisa menyenangkan dan bahagia,” kata Evi.
Lebih lanjut, Ny. Evi menyebutkan, pengukuhan Bunda Paud merujuk kepada peraturan presiden RI Nomor 60 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini holistic integeratif (HI).
“Pengembangan anak usia dini HI ini meliputi Pendidikan, Kesehatan gizi, pengasuhan dan perlindungan dan kesejahteraan,” jelas Ny. Evi.
Menurutnya pengembangan program Paud Holistik Integratif ini merupakan suatu terobosan dan inovasi yang untuk memenuhi kebutuhan anak yang esensial dan beragam.
Untuk itu, lanjutnya, diharapkan kepada Bunda Paud yang usai dikukuhkan tersebut dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk lebih peduli pada Pendidikan usia dini serta dapat bekerja maksimal.
Pada kesempatan itu, Ia juga mengatakan bahwa jabatan Bunda Paud ini sangat strategis menjadi tokoh-figur sentral untuk gerakan nasional Paud berkualitas.
“Peran Bunda Paud sebagai tempat menampung permasalahan bagi sekolah, guru dan kepala sekolah juga bagi anak-anak dalam jenjang pendidikan usia dini di daerahnya apalagi dalam masa pandemi ini,” tutur Ny. Evi.
Terakhir, Ny. Evi juga mengatakan, dengan komitmen dan kerja sama antar sektor, rancangan konsep Paud berkualitas menegaskan bahwa layanan Paud tidak terbatas dengan aspek pendidikan saja.
“Selain aspek tersebut, juga harus memiliki empat elemen yaitu, kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, pemantauan kebutuhan esensial anak, dan kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya yang baik,” ungkap Evi Juwinda.
Yang tak kalah penting, katanya, dalam menentukan kelangsungan dan kualitas hidup dikemudian hari, anak usia dini harus memenuhi kebutuhan nutrisi, pelayanan kesehatan dasar, stimulasi motorik, sensorik dan kognitif, serta lingkungan yang sehat.
Di samping itu, tegasnya, pihaknya meminta peran aktif semua pihak termasuk kepala desa untuk lebih memperhatikan Paud agar anak-anak usia dini benar-benar mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya.
“Keseriusan itu disampaikan di hadapan Bupati Aceh Barat agar bisa menganggarkan Dana Desa untuk kegiatan Paud dan PKK,” tutup Evi Juwinda.
Pengukuhan Bunda Paud ini turut disaksikan Bupati Aceh Barat H. Ramli MS, Kepala Dinas Pendidikan, Camat Arongan Lambalek serta unsur Muspika.(RED).