Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menjelaskan, Perum PFN mengalami kesulitan keuangan dan sumber daya lainnya bila menjalankan tugas memperkuat ekosistem perfilman secara mandiri.
“Ada rencana juga Telkom mengambil alih PFN. Kami melihat ekosistem perfilman PFN kalau berdiri sendiri itu sulit,” ujar Tiko saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Festival Film Internasional Balinale 2022 Hadirkan 63 Film dari 26 Negara
Menurut dia, rencana pengambilalihan PFN tengah dalam kajian. Pihaknya menyebut hal ini merupakan upaya Kementerian BUMN dalam menjaga keberlangsungan PFN. Dengan bergabung ke dalam Telkom, kata Tiko, hal ini akan memperkuat ekosistem perfilman nasional ke depan.
“Kami akan gabungkan PFN ke dalam ekosistem di Telkom untuk produksi film yang nantinya ditayangkan di platform Telkom melalui Maxstreem dan Indihome,” tutur Tiko.
Baca juga: Lampaui Target, 11 BUMN Setor Dividen Rp41 Triliun ke Negara
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir sepakat untuk mengubah PFN menjadi lembaga pembiayaan film bagi sineas serta industri film nasional.
“PFN seperti yang sudah saya konsultasikan dengan bapak Menparekraf Sandiaga Uno sejak awal, PFN tidak boleh lagi sebagai pembuat film. Biarkan saja anak-anak muda Indonesia yang membuat film,” kata Erick.
Dalam kajiannya, PFN selaku industri film pelat merah memiliki tugas untuk memproduksi film hingga mendistribusikan ke masyarakat. Erick menilai, langkah itu seharusnya dilakukan oleh industri film swasta.
Lihat Juga: Erick Thohir Pastikan Menkeu Lunasi Kompensasi PLN dan Pertamina Rp109 T