Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) digadang-gadang bakal menjadi hub perekonomian Indonesia di masa depan. Tanah Borneo bakal menjadi saksi evolusi Indonesia menjadi negara maju.
Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kaltim bukan tanpa alasan, begitu pula penamaan ‘Nusantara’ pada sebuah kota yang bakal dipimpin oleh seorang kepala Otorita.
Pada beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo sering menyebut-nyebut tentang pentingnya hilirisasi industri, termasuk di hadapan para pemilik modal dari negara luar alias investor asing.
Misalnya, Presiden Jokowi sempat menyebutkan beberapa komoditas tambang yang memiliki potensi cukup besar dan berlimpah saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) menghadiri ASEAN-US Special Summit with Business Leader pada 12 Mei yang lalu.
“Indonesia sebagai salah satu penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Transformasi ini akan di ikuti oleh barang tambang lainnya seperti tembaga, bauksit untuk alumunium yang akan menjadi industri baru terbarukan,” kata Presiden Jokowi di hadapan para calon investor Amerika Serikat.
“Kami mengundang para pelaku bisnis Amerika untuk Investasi di Indonesia,” ajak Jokowi kepada pelaku bisnis yang hadir.
Baca juga: Ini Deretan Negara yang Ditawari Menko Luhut untuk Investasi di IKN
Tepatnya di provinsi Kalimantan Barat, sebanyak 66,77% cadangan bauksit nasional berada di sana. Cadangan bauksit tersebut tersebar di beberapa kabupaten seperti Pontianak, Sanggau (Tayan), dan Ketapang.
Lihat Juga: Promosi IKN Nusantara di Swiss, Bahlil: Respons Luar Biasa