China Tuduh AS, Inggris, Australia Ingin Buat NATO Versi Asia - NOA.co.id
   

Home / News

Kamis, 7 April 2022 - 17:11 WIB

China Tuduh AS, Inggris, Australia Ingin Buat NATO Versi Asia

REDAKSI

DUNIA, NOA

China menuduh Amerika Serikat, Inggris, dan Australia berencana membentuk aliansi pertahanan di kawasan Asia-Pasifik seperti NATO di Eropa.

Pernyataan itu diutarakan Beijing merespons rencana ketiga negara itu untuk membuat rudal hipersonik dan persenjataan lain sebagai bagian dari kerja sama kesepakatan pertahanan AUKUS.

“AS, Inggris, dan Australia akan bekerja sama mengembangkan senjata hipersonik dan berbagai teknologi militer modern lainnya,” papar Zhao pada Rabu (6/4).Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan kerja sama seperti itu “dapat merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik”.

Baca Juga :  Menlu, Hibah 10 Juta Dosis vaksin polio bukti komitmen Indonesia kepada rakyat Afghanistan

“Tujuan utama mereka adalah untuk membentuk NATO versi Asia-Pasifik dan melayani hegemoni AS secara jelas. Negara-negara Asia Pasifik tentu saja menentang keras hal ini,” paparnya menambahkan.

September lalu, Australia sepakat akan membuat kapal selam bertenaga nuklir berdasarkan kesepakatan AUKUS.

Sejumlah pihak menilai, langkah itu disebut untuk mengimbangi kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik.

Sejak itu, ketiga negara tersebut mulai meningkatkan kerja sama dan kolaborasi di berbagai pengembangan teknologi militer canggih termasuk siber, kecerdasan buatan (AI), teknologi kuantum, dan robotika bawah laut.

Baca Juga :  Zikir Rutin Setiap Rabu Jadi Wadah Silaturahmi dan Pundi Amal ASN Pemerintah Aceh

AS, Inggris, Australia, juga akan mengembangkan rudal hipersonik dan kontra-hipersonik, serta kemampuan peperangan elektronik hingga berbagi informasi.

Pengembangan senjata hipersonik ini berlangsung ketika China dan juga Rusia, dua pesaing AS, terus membuat kemajuan besar dalam mengembangkan senjata serupa dan telah mencapai target yang lebih jauh dengan kecepatan tinggi.

Sebagian besar analis mengatakan Amerika Serikat saat ini tertinggal di belakang Beijing dan Moskow dalam hal teknologi, meskipun Pentagon dilaporkan melakukan tes sendiri yang sukses bulan lalu.

Zhao mengkritik kemitraan AUKUS sebagai “sebuah kelompok Anglo-Saxon” yang mengikuti “mentalitas Perang Dingin dan politik blok”.Australia juga mencoba mengembangkan rudal canggihnya sendiri, termasuk hipersonik.

Baca Juga :  Kapal Induk Rusia Tenggelam, Ukraina Klaim karena Serangan Rudal

“Kami mendesak AS, Inggris, dan Australia untuk menghadapi aspirasi negara-negara Asia-Pasifik untuk mencari perdamaian dan pembangunan, mempromosikan kerja sama, dan mencapai hasil yang saling menguntungkan,” kata Zhao seperti dikutip ABC News.

“Kami mendesak mereka untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum, dengan setia memenuhi kewajiban internasional mereka, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional,” paparnya menambahkan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

SMA Negeri 1 Simpang Kiri Sudah Layak Di Revitalisasi Sekolah

News

Dana Pemda Rp200 Triliun Ngendon di Bank, Sri Mulyani: Ironis!

News

Ditunjuk Jadi Bos Baru BEI, Ini Rekam Jejak Iman Rachman

News

Tebar Smartphone Gratis, MotionBanking x ATM Bersama Berbagi Berkah Ramadan

News

ASN Pemerintah Aceh Diminta Pacu Kinerja Pascalibur Idul Adha

News

Disbudpar Aceh Akan Menggelar Pelatihan Musikalisasi Puisi

News

Pemdes Palak Hulu Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim

Nasional

Disela Kunjungan ke Amerika, Pengacara Kondang Saor Siagian Beri Perhatian Terhadap Kasus Wilson Lalengke