China Biang Kerok Darurat Judi Online Sampai ke Indonesia - NOA.co.id
   

Home / Ekbis

Jumat, 14 Juni 2024 - 23:30 WIB

China Biang Kerok Darurat Judi Online Sampai ke Indonesia

REDAKSI

Foto: Infografis/9 Ciri-Ciri Orang Kecanduan Judi Online, Ada di Kamu?/Aristya Rahadian/CNBC Indonesia.

Foto: Infografis/9 Ciri-Ciri Orang Kecanduan Judi Online, Ada di Kamu?/Aristya Rahadian/CNBC Indonesia.

Jakarta – Darurat judi online ternyata tak cuma dialami Indonesia. Negara tetangga, Filipina, juga tengah berjuang melawan peredaran judi ilegal.

Sebagai informasi, Filipina sebenarnya mengizinkan bisnis judi online, tak seperti di Indonesia. Hanya saja, banyak firma judi online dari China yang menjalankan bisnis tanpa lisensi di negara tersebut.

Sebab, China juga tak mengizinkan praktik judi online di negaranya seperti di Indonesia. Sindikat kriminal China akhirnya secara ilegal memanfaatkan Filipina untuk menjalankan bisnis.

Baca Juga :  Pemda Aceh Selatan dan PT Kota Fajar Semen Indonesia Langgar Moratorium Izin Pertambangan Baru

Sekitar 250-300 firma offshore China diam-diam beroperasi di Filipina tanpa lisensi, dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2024).

Angka itu 6 kali lebih banyak ketimbang 46 bisnis judi online resmi di Filipina, menurut regulator setempat.

“Bersama dengan pihak kepolisian, kami akan mencari operator ilegal ini dan memblokir mereka,” kata Alejandro Tengco, Direktur Lembaga Hiburan dan Gaming (PAGCOR) di Filipina.

Baca Juga :  Bank Aceh Gelar Sosialisasi Wirausaha Pintar Kepada ASN Prapensiun

Industri game online berkembang pesat di Filipina sejak 2016. Banyak operator game judi online yang memanfaatkan kelonggaran regulasi di negara tersebut untuk menyasar masyarakat China.

Puncaknya, operator offshore judi online di Filipina pernah berjumlah 300 dengan memperkerjakan lebih dari 300.000 orang China. Namun, sejak pandemi, kebijakan pajak diperketat. Alhasil, banyak bisnis yang menjalankan operasionalnya secara diam-diam.

Penelusuran bisnis-bisnis judi online ilegal di Filipina disebabkan banyaknya masalah yang terjadi. Antara lain perdagangan manusia (human trafficking), penyiksaan, penculikan, serta penipuan kartu kredit, dan investasi kripto bodong.

Baca Juga :  Membangun Ketahanan Pangan Melalui Pembiayaan Bank Aceh

Pada Maret lalu, pemerintah setempat menyelamatkan lebih dari 800 pekerja ilegal. Mereka antara lain berkebangsaan Filipina dan China, menurut laporan media setempat.

“Kami harus menghentikan sindikat kriminal ini karena memperlemah ekonomi kami, dan menciptakan masyarakat yang korup,” kata Menteri Pertahanan Gilbert Teodoro, dalam pernyataan resminya.

Editor: Amiruddin. MKSumber: https://www.cnbcindonesia.com

Share :

Baca Juga

Ekbis

HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.700 Per Liter

Ekbis

Market Share Perbankan Syariah Terus Meningkat, Laba BSI Tumbuh 31%

Daerah

Pemkab Pidie Teken Kesepakatan Ganti Untung Tol

Ekbis

Bank Aceh Cabang Langsa Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

Ekbis

Ramadhan Berkah, Kodim 0102/Pidie Kembali Bagi-bagi Takjil

Ekbis

Kemendag : Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Melemah

Ekbis

Kriteria Penikmat LPG 3 Kg Bakal Diatur, Siapa Saja yang Berhak?

Ekbis

Kementerian BUMN Perkuat Ekosistem UMKM Aceh