CEO Deutsche Bank: Inflasi Adalah Racun Terbesar Bagi Ekonomi Global - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Rabu, 22 Juni 2022 - 13:29 WIB

CEO Deutsche Bank: Inflasi Adalah Racun Terbesar Bagi Ekonomi Global

REDAKSI

FRANKFURT – Eropa dan Amerika Serikat (AS) menghadapi kemungkinan resesi ekonomi yang tinggi karena bank sentral dipaksa untuk secara agresif memperketat kebijakan moneter untuk memerangi inflasi . Pernyataan ini disampaikan oleh CEO Deutsche Bank Christian Sewing.

Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa, Bank Nasional Swiss, dan Bank of England semuanya bergerak untuk mengendalikan inflasi minggu lalu, meskipun dalam berbagai tingkatan.

Baca Juga: Utang Indonesia Tembus Rp7.000 Triliun, Sri Mulyani: Negara Lain Lebih Dramatis

Baca Juga :  Bos Bank Dunia Kasih Peringatan: Bagi Banyak Negara, Resesi Akan Sulit Dihindari

Inflasi harga konsumen di zona euro mencapai rekor tertinggi pada level 8,1% di bulan Mei dan Bank Sentral Eropa telah mengkonfirmasi niatnya untuk mulai menaikkan suku bunga pada pertemuan Juli, mendatang.

Para pemimpin bank sentral dan ekonom di seluruh dunia telah mengakui bahwa pengetatan agresif yang mungkin diperlukan untuk mengendalikan inflasi dapat berisiko membuat ekonomi terjebak dalam resesi, saat pertumbuhan sudah melambat karena beragam faktor-faktor global lainnya.

Baca Juga :  Arti Inflasi: Penyebab, Jenis, Dampak dan Cara Mengatasinya

Kedekatan Eropa dengan perang di Ukraina dan ketergantungannya pada impor energi Rusia membuat benua itu secara unik rentan terhadap konflik dan potensi penghentian aliran gas Rusia.

“Satu hal yang jelas: jika ada penghentian tiba-tiba gas Rusia, kemungkinan resesi datang lebih cepat, jelas jauh lebih besar. Tidak ada keraguan,” kata Sewing kepada Annette Weisbach dari CNBC dalam sebuah wawancara eksklusif.

“Tetapi saya akan mengatakan bahwa secara keseluruhan, kita memiliki situasi yang menantang sehingga kemungkinan resesi juga terjadi di Jerman, atau di Eropa pada tahun 2023 atau tahun berikutnya. Lebih tinggi daripada yang telah kita lihat di tahun-tahun sebelumnya, dan itu bukan hanya dampak dari perang yang mengerikan ini, tetapi lihatlah inflasinya, lihat apa artinya itu bagi kebijakan moneter,” paparnya.

Baca Juga :  KFC Ganti Selada dengan Kubis ke Dalam Burger, Australia Dilanda Krisis Pangan

Baca Juga: Ngerinya Dampak Inflasi AS: Bisa Munculkan Resesi Ekonomi

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Moduit Ajak Masyarakat Bijak Manfaatkan Uang THR

News

Setda Aceh Peroleh Penghargaan dari KPPN Banda Aceh

News

Tarif Candi Borobudur Batal Naik, Kuota Pengunjung Tetap Dibatasi

News

Ekspansi Pasar Jepang, BNI Tokyo Pindah ke Business District

News

Pemerintah Aceh Gelar Pawai Takbir Malam Idul Fitri

News

Sekda Ingatkan Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Tahun ini Harus Ikuti Protkes Ketat

News

Sekda Aceh Ingatkan Waspada Covid Dengan Prokes

News

Ratu Elizabeth Mengeluh Kelelahan Parah usai Positif Covid

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!