Aceh Timur – Dengan perkasa penampilan tim bola volly Pidie mampu menghentikan aksi pemain Aceh Besar, 3-2, sehingga berhasil mendulang medali emas pada pertandingan final volly putra, Pekan Olah Raga Pelajar Daerah, (Popda), Aceh XVII di lapangan ISC IDi Aceh Timur, Rabu, (10/7/2024).
Meski kalah duluan anak-anak Pidie besutan Andika dan Muchsin, mampu membalikkan keadaan dan memenagkan pertandingan serta merebut medali emas untuk kontingen Pidie. Tampil apik dibawah tekanan sporter lawan, pemain muda Pidie M.Rezi dan Yaziz tampil memukau para penonton dan mampu melepaskan smes-smes tajam sehingga tak mampu diantisipasi pemain Aceh Besar.
Sehingga pada set pertama Pidie harus mengakui keunggulan anak-anak Aceh Besar 23-25, set kedua 22-25 dan set ketiga Pidie mulai bangkit dan menang 25-15, set keempat Pidie menang lagi 25-19, dan set terakhir Pidie kembali menang 15-12 dengan skor 3-2.
Sebelumnya tim volly dibuat babak beluar 0-2 oleh anak-anak Aceh Besar, namun apiknya intruksi pelatih Andika dan Muchsin, anak-anak Pidie kembali bermain dengan semangat tinggi. Sporter Pidie membuat semangat M.Rezi, Yaziz dan Aidil mampu membuat pemain Aceh Besar mati kutu.
Terlalu sesumbar anak-anak Aceh Besar ingin merebut medali emas dari tangan Pidie. Tidak mau menyerah begitu saja pelatih Andika dan Muchsin yang sudah putus asa mampu membalikkan keadaan sehingga anak-anak Aceh Besar tak berkutik dibuat para pemain Pidie.
Andikan saat dihubungi wartawan mengatakan, set pertama dan kedua anak-anak Pidie tertinggal 0-2. Namun pada set ketika anak-anak seperi kerasukan bermain tanpa mengenal lelah dan mampu membalikkan keadaan sehingga mampu mempersembahkan medali emas untuk Kabupaten Pidie. “Terimakasih anak-anak yang mampu mempersembahkan yang terabaik untuk daerah”,jelasnya.
Andika dan Muchsin, menyebutkan “ini kemenangan kita semua dan saya selaku pelatih merasa bangga kepada anak-anak yang telah membuat kami semua percaya diri. Apa yang dipersembahkan anak-anak bukan lah untuk kami, akan tetapi untuk Kabupaten Pidie”, ungkap Andika sedikit girang.
Mereka selaku pelatih merasa tidak yakin akan merebut medali emas setelah sempat tertinggal 0-2. Namun Andika dan Muchsin tidak kehilangan akal dan mengenang pertandingan Pada Popda XVI di Meulaboh Aceh Barat.
Saat salah satu pemain harus pulang duluan dikarenakan orang tuanya meninggal, sehingga Pidie kalah. Dan kesempatan untuk menjadi juara saat itu pupus, sehingga kenangan itu lah yang menjadi pembangkit semangat untuk merebut juara. “Saya ucapkan terimakasih kepada pemain, offisial dan juga pendukung atas partisipasi yang sudah diberikan kepada pemain volly”, ungkap Andika.
Penulis : Amir Sagita
Editor: Amiruddin. MK