Bustami Hamzah Besuk Remaja yang Disiram Air Baterai oleh Ayah Tiri, Tawarkan Biayai Pengobatan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Politik / Sosial

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 20:57 WIB

Bustami Hamzah Besuk Remaja yang Disiram Air Baterai oleh Ayah Tiri, Tawarkan Biayai Pengobatan

REDAKSI

Bustami Hamzah Besuk Remaja yang Disiram Air Baterai oleh Ayah Tiri, Tawarkan Biayai Pengobatan. Foto: istimewa

Bustami Hamzah Besuk Remaja yang Disiram Air Baterai oleh Ayah Tiri, Tawarkan Biayai Pengobatan. Foto: istimewa

Lhokseumawe – Berdiri di ruang perawatan Rumah Sakit Cut Meutia, calon gubernur Aceh Bustami Hamzah beberapa kali tampak menggelengkan kepalanya. Bustami seolah tak percaya apa yang dilihatnya.

Dihadapannya, di atas ranjang rumah sakit, tergeletak seorang remaja perempuan berusia 13 tahun dengan wajah menghitam dan kedua tangannya dibalut perban. Dia adalah Rahila Nada Filza, siswa kelas 1 SMP 7 Lhokseumawe. Pada Senin malam, 14 Oktober 2024 lalu, dia disiram dengan air baterai oleh ayah tirinya.

Saat itu, Rahila dan kakaknya yang tidur di kamar ibunya di Gampong Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Pelaku melarikan diri usai beraksi.

Baca Juga :  Pj Bupati Aceh Besar Diminta Evaluasi Kinerja OPD Buruk

Menurut pihak rumah sakit, Rahila mengalami luka serius dengan 40 persen kerusakan kulit wajah. Pelupuk mata korban dan sebagian wajahnya harus menjalani operasi plastik. Untuk itu, Rahila harus dirujuk ke rumah sakit Zainoel Abidin di Banda Aceh. Menurut pihak rumah sakit, seharusnya Rahila sudah dirujuk ke Banda Aceh sejak hari pertama, namun terkendala biaya karena pengobatannya tidak ditanggung BPJS.

Sementara kakaknya, Alaya Farisa (16 tahun), hanya mengalami luka ringan di bagian betis dan lengan dan masih dapat berjalan.

Kedatangan Bustami Hamzah disambut sang ibu, Zubaidah. Wanita berusia 41 tahun tampak terharu dibezuk Bustami Hamzah yang adalah mantan PJ Gubernur Aceh.

Baca Juga :  Jumat Berkah Berbagi dan Peduli Polres Lhokseumawe Santuni 50 Yatim Piatu di Blang Pulo

Zubaidah bercerita, pihak Rumah Sakit Cut Meutia meminta anaknya dirujuk ke Banda Aceh sejak hari pertama kejadian. Namun, Zubaidah terkendala biaya.

Usai mendengar masalah yang dihadapi untuk pengobatan Rahila, Bustami menawarkan menanggung seluruh biaya pengobatan jika Rahila dirujuk ke Banda Aceh. Namun, Zubaidah belum dapat memutuskan.

“Ayah kandungnya masih ada dan lebih berhak memutuskan,” kata Zubaidah kepada Bustami.

Tak lama kemudian, ayah kandung Rahila yang telah bercerai dengan Zubaidah muncul di ruangan. Namun, sang ayah juga belum dapat memutuskan, dengan alasan harus bermusyawarah dulu dengan keluarga besarnya.

Baca Juga :  Kerap Ajari Anak Membaca, Bripka Mardi di Gemari Anak- anak

Bustami Hamzah tak ingin memaksa. Menjelang meninggalkan Rumah Sakit Cut Meutia, Bustami menyodorkan amplop berisi uang bantuan untuk meringankan biaya pengobatan dan belanja sehari-hari selama di rumah sakit.

Bustami berpesan, kapanpun keluarga memutuskan setuju Rahila dirujuk ke Banda Aceh, dirinya siap membantu menanggung seluruh biaya pengobatan Rahila.

“Sedih sekali anak sekecil ini harus merasakan penderitaan seperti itu oleh perbuatan ayah tirinya. Semoga itikad baik kita dapat meringankan beban mereka,” kata Bustami sesaat sebelum meninggalkan RS Cut Meutia, Lhokseumawe.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Nasional

Pesan Menko Hadi Tjahjanto Pada Persiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Wilayah Papua

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Salurkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran Seulimueum

Politik

Pendukung dan Simpatisan Mawardi-Yusran Iringi Pendaftaran ke KIP Simeulue

Politik

New Car Technology May Take The Wheel out of Human Hands

Politik

Pj Bupati Aceh Besar Diminta Evaluasi Kinerja OPD Buruk

Daerah

Dulmusrid Klarifikasi Tuduhan dan Fitnah Soal Dugaan Ijazah

Politik

SilverSneakers Fitness Program Improves Older Adult’s Physical and Mental Health

Daerah

Sigap! Dinsos Aceh Besar Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Warga Jantho

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!