Pemanfaatan komoditas tambang dari dalam perut bumi Ibu Pertiwi mutlak dilakukan apabila ingin bersaing dengan negara lain. Maka, hilirisasi menjadi langkah penting dalam meningkatkan nilai tambah yang dimiliki negeri ini.
Baca Juga: 3 Harta Karun Mineral RI yang Jadi Incaran Asing, Nomor 3 Dilirik Tesla
Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi sumberdaya tambang melimpah. Beberapa di antaranya bahkan termasuk yang paling besar di dunia. Berikut informasi lengkapnya harta kartun tambang di Indonesia.
1. Peluang Investasi Nikel Indonesia
Melansir data yang ada pada booklet “Peluang Investasi Nikel Indonesia 2020” dari Kementerian ESDM, sumber daya bijih nikel milik Indonesia adalah 11,7 miliar ton. Sementara itu, cadangan bijih nikelnya sebesar 4,5 miliar ton. Secara nasional, 90% cadangan nikel berada di beberapa wilayah, seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Data pada tahun 2019 menyebut, produksi pertambangan nikel Indonesia terhadap dunia adalah 800 ribu ton Ni (nikel). Angka ini jauh di atas produksi Filipina (420 ribu ton Ni) bahkan Rusia (270 ribu ton Ni). Artinya, Indonesia tetap memiliki peluang investasi nikel yang baik di masa mendatang. Kementerian ESDM mencatat, ada 293 perusahaan tambang yang telah beroperasi di Indonesia sepanjang tahun 2020.
Secara rinci dijabarkan, Sulawesi merupakan pulau yang memiliki cadangan bijih nikel terbanyak, yakni 2,6 miliar ton dengan 154 perusahaan yang sudah mengantongi IUP atau Izin Usaha Pertambangan. Sulawesi juga memiliki 3 kawasan indusri nikel yang cukup besar, di antaranya: kawasan industri Konawe, Morowali, dan Bantaeng.
Greenfield (lahan hijau) nikel lainnya ada di Maluku dengan 1,4 miliar ton cadangan bijih nikel. Perusahaan pertambangan yang telah memiliki izin paling banyak terdapat di Maluku Utara, yaitu 44 perusahaan. Hanya ada satu kawasan industri nikel di Maluku yaitu Weda.
Lihat Juga: Inilah Harta Karun Indonesia Paling Wangi di Dunia