NOA l Banda Aceh – Badan Reintegrasi Aceh (BRA) terus berkomitmen untuk mencari lapangan pekerjaan bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Anak Korban Konflik di Aceh.
“Program tersebut tetap berlanjut dan akan dilaksanakan mulai bulan Maret hingga April 2022 mendatang,” kata Ketua BRA, Azhari Cage, Kamis (17/2/2022).
Beberapa waktu lalu, katanya, pihaknya telah menjumpai Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang membidangi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR-RI) untuk membahas tentang penyediaan lapangan kerja bagi Mantan Kombatan GAM.
“Ini belum ada progresnya dari MoU Helsinki dan UUPA, baru kemarin tanggal 7 Februari 2022 keluar Surat Keputusan BRA terbaru,” kata Azhari.
Jadi intinya, sebut Azhari, pihaknya tetap seperti yang telah disampaikan saat serah terima jabatan beberapa waktu lalu. “Kita dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan seluruh BUMN dan perusahan swasta yang ada di Aceh,” sebutnya.
Azhari memaparkan, dengan adanya pertemuan dengan pihak BUMN dan perusahaan swasta di Aceh benar-benar dapat menampung mantan Kombatan dan Anak Korban Konflik.
“Khususnya bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, namun belum memiliki kerja,” tutur Azhari.
Untuk jumlah kouta, aku Azhari, belum dibicarakan, karena saat ini sedang fokus mengupayakan untuk bernegosasi dengan perusahan-perusahaan tersebut.
“Jadi intinya, harus ada porsi pekerjaan untuk mantan Kombatan, termasuk anak-anak korban konflik,” tegas Azhari.
Pada kesempatan itu, Azhari juga menyebutkan, terkait dengan rekomendasi tentang penyediaan lapangan pekerjaan bagi mantan Kombatan dan korban Konflik juga sudah dibicarakan dengan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan DPRA.
“Rekomendasi itu terkait pembangunan lapangan kerja di lahan perkebunan,” kata Azhari.
“Karena itu, kita saat ini sedang melakukan rapat internal untuk menyelesaikan berbagai program dan persoalan yang ada di BRA, termasuk tentang realisasi anggaran tahun 2022 untuk disegerakan,” pungkas mantan Anggota dan Ketua Komisi I DPRA Fraksi Politisi Partai Aceh itu. (RED)