Pidie Jaya – Guna menyusun standar pelayanan dalam penangangan bencana, Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya gelar rapat koordinasi OPD rencana penanggulangan bencana (RPB) Aula Bappeda Lantai 2, Komplek Perkantoran Cot Trieng, Meureudu (3/7/2024).
Rapat koordinasi dibuka oleh Asisten 1 pemerintah kabupaten Pidie Jaya H. Sa’id Abdullah, dimana dalam sambutannya mengatakan posisi kabupaten Pidie Jaya berada di daerah lempeng yang rawan bencana.
Posisi kabupaten Pidie Jaya rentang dengan berbagai macam bencana sebagaimana yang sudah kita rasakan jauh jauh hari seperti, banjir bandang, gempa bumi, tanah longsor dan puting beliung dan cuaca ekstrim.
Dari berbagai jenis bencana tersebut tentunya dalam penyelesaian dibutuhkan bebagai rencana yang tersusun dalam sebuah standarisasi pelayanan maksimal atau minimal, dan itu sudah pernah kita lakukan namun belum tertuang dalam sebuah aturan sebagai pedoman.
Sebagai contohnya, penangan gempa bumi yang melanda kabupaten Pidie pada tahun 2016 silam, dengan segala keterbatasan dan kekurangan kita mengupayakan penangan dengan berlandaskan kekompakan dari berbagai lini sektor, “Alhamdulillah dalam waktu dua bulan Pidie Jaya mampu menyiapkan data dan kita sampaikan ke pemerintah pusat,” Jelas Said Abdullah
Namun, lanjutnya, walaupun demikian dokumen rencana penanggulangan bencana sangatlah perlu di buat untuk acuan dasar dalam memitigasi baik sebelum kejadian bencana maupun sedang atau setelah bencana itu terjadi.
Dalam hal ini pemerintah kabupaten Pidie Jaya mengharapkan sepada seluruh OPD agar benar menempatkan diri dalam tugas dan fungsinya masing-masing dalam rencana penanggulangan serta dan berinovasi.
“Rapat koordinasi rencana penanggulangan bencana ini kita lakukan setidaknya kita sudah membuat rancangan untuk meminimalisir korban jiwa di setiap bencana itu terjadi,” pungkasnya. **
Editor: Amiruddin. MK