Pidie Jaya – Wali Nangroe Aceh Paduka YM . Tgk Malek Mahmud Al Haytar melakukan kunjungan ke Nangroe Japakeh sebutan lain untuk ke Kabupaten Pidie Jaya,
Dalam kunjungan tersebut Paduka YM Wali Nangroe sempat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa pasca sarjana (S2) Al Muslim Kampus Meureudu, di Aula Pendopo Wakil Bupati Pidie Jaya , Sabtu (23/9/2023)
Dalam kuliah tersebut Paduka YM Wali Nangroe memberikan materi peradaban sosiologi tendang kehidupan perjuangan perempuan Aceh dalam mengusir penjajah dari Aceh, sehingga sejarah telah mencatat kemampuan dan kehebatan perempuan Aceh.
Selain memberikan kuliah kepada mahasiswa, Paduka YM Wali Nangroe juga menyempatkan diri mengunjungi Kuala Panteraja untuk mendengar keluhan masyarakat nelayan terkait dengan dangkalan Kuala yang sudah bertahun tahun lamanya
Kunjungan yang turut di dampingi oleh Wakil Bupati Pidie Jaya Dr. H. Said Mulyadi SE MSI dan Plt Kadis Perikanan dan Kelautan Pidie Jaya Zulkarnain yang disambut antusias oleh Masyarakat nelayan Panteraja.
Kepada para nelayan Paduka YM Wali Nangroe Malek Mahmud berjanji akan memperjuangkan keluhan masyarakat nelayan terkait dangkalnya kuala yang memang sudah bertahun tahun bisa dikatakan sudah puluhan tahun.
“Hari ini saya mendengar dan melihat langsung kondisi para nelayan Pante Raja yang mana Kuala yang yang menjadi arus untuk pergi dan pulang dari laut lepas membawa hasil tangkapan dengan kondisi sangat dangkal yang hingga saat ini belum di perbaiki, nanti akan kita sampai pemerintah melalui menteri kelautan atau langsung nanti nya presiden,” sebut Paduka YM Wali Nanggro Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar di hadapan para nelayan
Lanjutnya, kondisi seperti ini hampir di semua Kuala yang ada di Aceh mengalami kedangkalan yang seharusnya pemerintah pusat harus lebih peduli terhadap nasib nelayan di Aceh saat ini, dimana mereka hanya bergantung hidup di laut untuk memenuhi perekonomian keluarga.
Sementara itu, Panglima Laot Lhok Kuala Pante Raja, Yusri Yusuf mengatakan kondisi kuala dangkal sudah terjadi sangat lama, sehingga para nelayan dalam pergi melaut harus menunggu air pasang baru bisa angkat jangkar untuk pergi ke laut lepas.
“Sebenarnya kami sudah pasrah, dimana berbagai macam cara sudah kami tempuh untuk melaporkan perihal Kuala dangkal, baik itu Kep pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum ada titik temu akan realiasasinya,” sebut Yusri
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Pidie Jaya Dr. H. Said Mulyadi SE MSI juga menambahkan, sebenarnya dangkalnya kuala Panteraja sudah menjadi perioritas pemerintah Pidie Jaya, bahkan sudah ada perencanaan dengan anggaran 300 Milyar,
“Dan kondisi ini sudah pernah dilaporkan ke pemerintah pusat dan Bupati Pidie Jaya bersama kementrian sudah pernah turun dan duduk bersama membahas persoalan ini, serta tim dari DPR RI juga sudah turun ke lokasi untuk melihat dan mendengar lansung harapan masyarakat nelayan Kuala Panteraja, yang intinya pemerintah Kabupaten Pidie Jaya sudah membuat perencanaan untuk mengatasinya sebagaimana harapan masyarakat nelayan Panteraja. Pungkasnya. (**)