Beli Pertalite Dibatasi, YLKI: Daya Beli Masyarakat Bakal Terpukul - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Sabtu, 11 Juni 2022 - 17:00 WIB

Beli Pertalite Dibatasi, YLKI: Daya Beli Masyarakat Bakal Terpukul

REDAKSI

JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) turut angkat bicara terkait rencana pemerintah yang akan membatasi pembelian BBM jenis Pertalite . Kebijakan tersebut dinilai akan menimbulkan komplikasi masalah di lapangan.

“Karena ada satu barang yang sama, kualitas sama tetapi harganya berbeda-beda. Sudah pasti akan menimbulkan anomali,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui pernyataan resmi yang diterima, Sabtu (11/6/2022).

Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Pertalite dan Pertamax Hari Ini di Semua Provinsi

Dia menyebut kebijakan pembatasan BBM juga akan memukul daya beli konsumen. Dia merincikan khusunya untuk pengguna roda empat yang selama ini menggunakan Pertalite. “Sebab pengguna Pertalite jika bermigrasi ke Pertamax berarti kenaikan harganya sebesar Rp5.500 per liter. Jauh lebih tinggi daripada kenaikan harga Pertamax itu sendiri,” jelasnya.

Baca Juga :  Harga Tiket Pesawat Melesat, YLKI Sebut Ada Potensi Pelanggaran

Perlu diketahui, harga Pertamax saat ini naik dari Rp9.000 menjadi Rp12.500. Menurutnya, kebijakan ini juga bisa dikatakan ambigu. “Di satu sisi pemerintah tidak mau menggunakan terminologi kenaikan harga, tetapi praktiknya terjadi kenaikan harga, malah jauh lebih tinggi,” ucapnya.

Baca Juga: Soal Pembatasan Pertalite dan Solar, Menteri ESDM Sudah Lapor Jokowi

Tulus mengatakan kalau dari sisi ekonomi kebijakan ini tidak adil. “Banyak yang menikmati subsidi adalah pengguna kendaraan motor, sementara masyarakat miskin yang tidak punya motor tidak bisa menikmati BBM,” ucapnya dari data Kementerian Sosial.

Baca Juga :  Tak Hanya Tarif Listrik, Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Akan Naik

Secara teknis, kebijakan ini jika diterapkan sangat menyulitkan dalam pengawasan, dan menyulitkan petugas SPBU.
Bahkan bisa menimbulkan kerancuan pelayanan di SPBU kota besar, jalan nasional, bahkan jalan provinsi. “Pemerintah jangan membuat kebijakan yang berpotensi menimbulkan masalah baru. Jangan ingin mengatasi masalah, tapi berpotensi menciptakan komplikasi masalah,” pintanya.

Dia mengungkapkan di seluruh dunia harga bbm adalah tunggal, tidak ada dual price, apalagi triple.

Baca Juga :  BI Optimistis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,3% di 2022

“Jika ingin mensubsidi BBM, maka seharusnya melalui subsidi tertutup, subsidi pada orangnya, bukan subsidi pada barang. Subsidi pada barang, terbukti banyak penyimpangannya dan tidak tepat sasaran. Namun demikian, data subsidi Kemensos perlu diupgrade, agar lebih adil dan komprehensif,” sarannya.

Sebagai catatan, harga minyak mentah dunia masih terus melambung. Sehingga Pemerintah perlu mengambil kebijakan yang terukur dan rasional.

(nng)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Mau Ikut Mudik Gratis Kemenhub? Ini Daftar Tujuan Daerah ke Jawa

News

Mulai 1 April Jembatan Krueng Tukah Sigli Ditutup

News

Lawan Moeldoko, Demokrat Pidie Jaya Sambangi PN Meureudu

News

Pangeran MbS, Putra Mahkota Saudi yang Penuh Misteri tapi Idola di RI

News

Polres Aceh Tengah Inisiasi Sejumlah Pejabat Dan Pengelola Pasar Gelar Penandatangan Surat Pernyataan Prokes di Pasar

News

Bos Raksasa Gas Rusia Gazprom ke Pembeli Teratas Eropa: Ini Produk dan Aturan Kami!

News

Gandeng Satpol PP, Panwaslih Tertibkan APK Caleg di Aceh Tenggara

News

Tinggalkan Gaya Lama, Begini Konsep Pembangunan IKN Nusantara

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!