Baca juga: Cek Harga Pertamax di SPBU Pertamina Hari Ini dari Sabang sampai Merauke
“Jadi saya mau meluruskan, banyak orang bilang harus download aplikasi MyPertamina dulu untuk bayar, tidak seperti itu,” tegasnya kepada MPI, Selasa (14/6/2022).
Ia melanjutkan, aplikasi MyPertamina hanya mempermudah saat seseorang akan melakukan pembelian, sebab hanya tinggal melakukan scan barcode untuk menunjukkan bahwa dia berhak menerima BBM bersubsidi.
“Kalau nanti dia sudah punya aplikasi MyPertamina itu tentu akan mempermudah pada saat misalkan yang bersangkutan itu paham, ya dia bisa nanti pas sampai ke SPBU bisa scan saja barcodenya dia, karena dia eligible atau dia berhak mendapatkan subsidi, nah tentunya di situ dia bisa membeli,” lanjutnya.
Terkait pembayaran ia mengatakan bisa menggunakan berbagai metode, bisa melalui aplikasi, kartu debit maupun menggunakan uang tunai.
“Nah misalkan dia mau bayar juga pakai MyPertamina, ya bisa kalau dia punya MyPertamina ya, yang terkoneksi dengan Linkaja misalkan. Tapi kalau misalkan dia gak punya, mau bayar pakai kartu, mau bayar pakai cash, itu juga memungkinkan. Saat ini belum ada ketentuan bahwa harus menggunakan MyPertamina untuk pembayaran,” jelasnya.
Irto menambahkan saat ini Pertamina masih menyiapkan infrastruktur sambil menunggu keputusan revisi Perpres 191/2014. Rencananya Pertamina akan melakukan uji coba dan sosialisasi apabila sudah ada keputusan dari pemerintah.
Baca juga: BCL Bakal Konser di Singapura, Tiketnya Mulai dari Rp727 Ribu
“Infrastrukturnya sedang kita siapkan tapi nanti kita akan lakukan uji coba dulu. Kita lakukan uji coba kalau memang sudah ditentukan memang menggunakan aplikasi MyPertamina atau web basenya, kita sedang siapkan jadi secara pararel masih menunggu perpres, revisi perpres ya,” ucapnya.
Lihat Juga: Transformasi 2021, Pertamina Berhasil Cetak Laba Bersih Rp 29,3 T dan Ciptakan Capaian Gemilang