NOA | Aceh Selatan – Kabupaten Aceh Selatan menyimpan sejuta pesona berupa tempat-tempat dengan pemandangan luar biasa indah dan menakjubkan, salah satunya Situs Legenda Putri Batupang.
Situ legenda ini terletak di Desa Peuleumat, Kecamatan Labuhanhaji Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Batu Putri Batupang ini telah menjadi salah satu dari sekian banyak objek wisata yang ada di Aceh Selatan. Batu Putri Batupang disebut-sebut meyerupai seorang putri sedang duduk menopang (Tupang) dagu di atas penyu raksasa sambil menghadap ke arah laut lepas.
![](https://noa.co.id/wp-content/uploads/2022/10/111.jpg)
Menurut kisah yang diceritakan warga setempat asal usul Batu Batupang bermula saat seorang pemuda bernama Bujang Delima berasal dari Pulau Simeulue terdampar di pantai laut berbatu karang Peulumat.
Di tempat itu dia menemukan seorang gadis yang sangat cantik bernama Putri Melur dari Gunung Serudung.
Melihat kecantikan Putri melur pemuda tersebut bermaksud untuk menikahi sang gadis dan sekalian ingin menyatukan daerahnya dengan pantai Peulumat supaya tidak ada jarak pemisah diantara mereka.
Kemudian selang beberapa hari kemudian Bujang Delima berpamitan pulang ke Simeulue dan menarik Pulau tersebut, namun sayangnya diperjalanan tali ijuk penarik tanah peulumat putus dan menjadi pulau Siumat.
Karena tidak berhasil menyatukan tanah tepi Peulumat dengan Tanah Simeulu, Bujang Delima pun akhirnya tidak kembali tanpak dan tidak lagi kembali ke Peulumat.
Putri Melur terus meunggu Bujang Delima, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi menyusul ke Simeulue.
Dia memanggil penyu raksasa untuk membawanya ke Simeulue. Ketika dia duduk di atas kepala penyu dan bersiap menuju Pulau simeulue, ketahuan oleh ibunya.
Ibunya melarang Putri Melur pergi, dan diapun berkata; “Daripada kamu pergi lebih baik kamu menjadi batu, dapat saya lihat setiap hari”
Tiba-tiba Putri dan penyunya berubah menjadi batu seketika, posisi duduk di atas kepala penyu, dan dagunya bertupang tangan.
Ibunya menyesali perkataan yang baru saja keluar dari mulutnya, namun apa boleh dikata, Putri Melur telah berubah menjadi batu untuk selamanya.
Sementara itu untuk menuju ke lokasi Batu Putri Batupang ini, wisatawan juga bisa melalui bibir pantai dan mengarungi lautan lepas menggunalan boat nelayan setempat.
Untuk lewat bibir pantai jalan yang di lalui kadang berpasir dan ada juga batu karang. Disarankan untuk memakai sepatu supaya kakinya tetap terjaga.
Kemudian setelah sampai ke bukit yang berbentuk penyu, wisatawan harus memanjat sedikit untuk sampai ditempat Putri Batupang duduk.
“Dulu katanya menurut penduduk setempat, Batu itu persis menyerupai manusia, ada sanggul dan beberapa perhiasan wanita. Namun karena kondisa alam seperti abrasi pantai, banyak bagian-bagian tubuhnya tidak utuh lagi. Tapi jika dilihat dari kejauhan bentuknya sangat jelas terlihat seperti permpuan yang sedang duduk bertupang dagu,”kata Nudin warga setempat.
Sementara itu wisatawan yang berkunjuga juga disaran menyaksikan keindah Batu ini dari laut.
Tentunya harus menyewa boat nelayan dulu untuk bisa berkeliling diseputaran Batu Batupang.
![](https://noa.co.id/wp-content/uploads/2022/10/11.jpg)
Sewanya sekitar Rp 100.000 untuk penumpang 10 orang dalam waktu 1 jam keliling.
Wisatawan dijamin akan merasa senang bila bisa berkeliling di laut Labuhan Haji itu. (ADV)