Meulaboh – Rapat Koordinasi Inovasi Daerah Kabupaten Aceh Barat tahun 2024 diselenggarakan di Aula Cabang Dinas Pendidikan Aceh. Acara ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan mengusung tema “Melalui Inovasi Daerah, Mari Kita Wujudkan Percepatan Capaian Target Pembangunan Daerah dan Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan”.
Penjabat Bupati Aceh Barat Drs. Mahdi Efendi, yang diwakili Sekretaris Daerah Marhaban, SE, M.Si, menyatakan bahwa inovasi daerah adalah kunci utama dalam merealisasikan percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikannya pada Senin (01/07/2024).
Menurut Marhaban, inovasi daerah mendorong perbaikan di berbagai sektor seperti pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor penting lainnya. Penyelenggaraan inovasi daerah merupakan bagian penting dari implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, ujarnya.
“Alhamdulillah, Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Aceh Barat yang diukur oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan. Dari 47,21 poin di tahun 2022, IID Kabupaten Aceh Barat naik menjadi 52,95 poin di tahun 2023. Peningkatan ini juga mengangkat peringkat Aceh Barat sebagai daerah inovatif, menempati posisi kedua se-Aceh dan peringkat ke-90 secara nasional, mengungguli Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kepulauan Meranti,” ucap Marhaban.
Marhaban mengajak seluruh pihak untuk menyatukan langkah dan memperkuat komitmen dalam melahirkan serta menerapkan berbagai inovasi baru. “Hanya dengan cara ini, percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan secara optimal,” pungkasnya.
Sedangkan Kepala Bappeda Aceh Barat, Wistha Nowar, yang diwakili Kabid Litbang dan Inovasi Daerah, Kemal Pasya, mengatakan bahwa agenda ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Kemal menjelaskan bahwa Kabupaten Aceh Barat menekankan pentingnya inovasi daerah dalam mempercepat pencapaian target pembangunan dan mengoptimalkan tata kelola pemerintahan.
“Inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan pembangunan di era modern ini. Melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, kita dapat mencapai target pembangunan dengan lebih efektif dan efisien,” ujar Kemal.
Kemal menuturkan bahwa jumlah inisiatif inovasi daerah terus bertambah, dari 11 inovasi di tahun 2022 menjadi 34 inovasi baru pada tahun 2023. Prestasi ini layak mendapatkan apresiasi tinggi, terutama beberapa inovasi yang telah memberikan dampak luar biasa. Inovasi Sistem Kolaborasi dan Cipta Inovasi (SEKOCI) meraih peringkat terbaik pertama pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator 2023 dan terus diterapkan hingga kini.
Selain itu, inovasi AKLAMASI DANSA dari Disdukcapil Kabupaten Aceh Barat, serta inovasi AMUNISI LENGKAP dari Puskesmas Meureubo yang berhasil masuk dalam Top 99 Ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Inovasi CSR MAKIN MESRA dari Bappeda juga mengantarkan Kabupaten Aceh Barat meraih Juara II tingkat nasional dalam Ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023, sebut Kemal.
Agenda ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan di Kabupaten Aceh Barat, demikian Kemal.
Penulis: Afrizal
Editor: Redaksi