NOA | Meulaboh – Musibah banjir yang sempat melanda 21 Gampong yang tersebar pada lima kecamatan di Aceh Barat, muai dari Woyla Barat hingga Meureubo, sejauh ini sudah mulai menyurut. Hingga, Minggu (06/11/2022) siang, beberapa desa di Woyla Barat masih sedikit terendam, karena pada umumnya banjir itu akibat meluapnya beberapa sungai di hulu kawasan Krueng Woyla.
“Alhamdulillah, dari laporan yang terus masuk secara real time dari lapangan, kondisi mulai berangsur kondusif, umumnya air telah menyurut, karena umumnya akibat genangan luapan sungai,” tutur Pj Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, tadi pagi.
Menurut Mahdi, walaupun kondisi mengarah pulih, ia menginstruksikan jajarannnya untuk terus siaga dan memantau kondisi lapangan selama 24 jam. Karena kondisi cuaca masih berkemungkinan berubah, termasuk masih adanya potensi turunnya hujan berintensitas tinggi.
Namun demikian, secara antisipatif, terhitung sejak pra kondisi beberapa waktu lalu, pihak Pemkab Aceh Barat telah melakukan konsolidasi dan membangun sinergi dengan jajaran terkait di Aceh Barat, termasuk dengan unsur Forkopimda. Terkait menghadapi kemungkinan potensi banjir di beberapa titik rawan Aceh Barat. Karena kondisi cuaca hujan seperti yang diperkirakan pihak BMKG.
“Kita telah rumuskan langkah langkah yang ditempuh oleh instansi terkait, terutama BPBD dan Dinsos Aceh Barat, dalam kaitan penanganan dini serta bantuan masa panik, jadi semua telah punya peran tersendiri dan alhamdulillah scenario itu berjalan saat banjir terjadi,” kata Mahdi Efendi.
Terhitung sejak masuknya laporan mulai terjadi banjir di beberapa wilayah Aceh Barat, Pj Bupati Mahdi telah melakukan konsolidasi intensive dengan Sekda Aceh Barat, Marhaban SE MSI selaku Ketua BPBD Aceh Barat, serta jajaran Forkopimda, untuk terus memantau langsung perkembangan di lapangan. Termasuk dalam hal penyaluran bantuan masa panik bagi korban terdampak banjir.
Di sisi lain, Pj Bupati Aceh Barat itu menambahkan, saat ini pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinsos Aceh dan BPBA terkait dengan kemungkinan adanya bantuan logistic banjir untuk Aceh Barat. “Data telah kita kirimkan, sebagai laporan rutin, termasuk dalam hal kerugian dan jumlah korban terdampak banjir. Kita hanya menunggu tindak lanjut dari propinsi,” pungkas Mahdi.
Banjir genangan yang mengurung sebagian wilayah Aceh Barat itu, mengulang kondisi tahunan sebelumnya. Kalai ini wilayah yang terhitung parah adalah Kecamatan Woyla Barat, namun tak memutus jalur Meulaboh-Tangse.