Aceh Singkil – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melepas dua ekor penyu Hijau (Chelonia mydas) ke habitatnya di Pulau Palambak, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil Jumat.
Dokter hewan BKSDA Aceh, Rosa Rika Wahyuni, mengatakan dua ekor penyu tersebut telah dinyatakan sehat dan layak untuk dilepaskan ke alam bebas.
“Rekomendasi ini diberikan setelah pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh. Kondisi penyu hijau sudah baik, sehingga bisa kembali ke habitat aslinya,” kata Rosa, Jumat 19 Juli 2024.
Diketahui, Dua ekor penyu hijau tersebut merupakan barang bukti dari kasus dugaan pemburuan satwa liar yang terjadi pada 29 Juni 2024 lalu.
Pelepasan penyu ke habitatnya merupakan bagian dari upaya perlindungan dan konservasi satwa liar yang dilindungi di Indonesia.
Menurut Rosa, masyarakat Pulau Palambak dan sekitarnya menyambut baik pelepasan penyu tersebut, mengingat pentingnya menjaga kelestarian penyu hijau yang terancam punah.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan satwa liar,” kata Rosa.
Sebelumya, tim dari Polsek Pulau Banyak menangkap pelaku pemburu penyu di Pulau Palambak, Kecamatan Pulau Banyak Aceh Singkil pada Minggu, 30 Juni 2024.
Kedua pelaku ayah dan anak, Keduanya ditangkap atas informasi dari masyarakat. Adapun inisial pelaku yakni ET (44), nelayan asal Desa Sisarahili Teluk Siaba, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara dan anaknya berinisial PT (19).
PT tidak ditetapkan sebagai tersangka karena keterbelakangan mental. Dalam kasus tersebut yang ditetapkan sebagai tersangka yakni ET.
Editor: Amiruddin. MK