Otoritas Filipina mengatakan setidaknya 42 orang tewas akibat longsor dan banjir karena badai tropis Megi atau dikenal warga setempat sebagai badai Agaton, Senin (11/4).
Sebagaimana dilansir CNN, badai Megi menerpa Filipina pada Minggu (10/4) dengan kecepatan angin hingga 65 kilometer per jam dan hembusan hingga 80 kilometer per jam.
Sebanyak 22 korban ditemukan tertimpa tanah longsor di provinsi Leyte.
Sementara itu, badan penanggulangan bencana nasional mengatakan sebanyak tiga orang tewas di wilayah Davao.
“Terjadi longsor di komunitas dan beberapa korban hanyut karena banjir,” kata Kepala Polisi Kota Baybay, Joemen Collado.
Collado juga menuturkan setidaknya enam orang masih hilang.
Dalam beberapa foto yang dirilis pihak berwenang, tampak tim penyelamat mengarungi rumah-rumah yang terendam, pun mengevakuasi warga di daerah yang terkena tanah longsor.
Selain badai Megi, Filipina sebelumnya diterjang topan Rai pada akhir 2021 lalu. Akibat topan ini, sebanyak 388 warga tewas.
Topan ini juga menyebabkan aliran listrik terputus hingga banjir parah di sejumlah daerah.
[Gambas:Video CNN]
(pwn/bac)
[Gambas:Video CNN]