Atasi Kelangkaan, Pengamat: Serahkan Distribusi Solar Subsidi Sepenuhnya ke Pertamina - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Rabu, 13 April 2022 - 22:52 WIB

Atasi Kelangkaan, Pengamat: Serahkan Distribusi Solar Subsidi Sepenuhnya ke Pertamina

REDAKSI

JAKARTA – Dalam rangka menata ulang distribusi solar subsidi agar tidak terjadi kelangkaan dan antrean yang panjang, pemerintah disarankan menyerahkan sepenuhnya kepada PT Pertamina (Persero). Pelibatan badan usaha swasta dalam distribusi solar subsidi dinilai kurang tepat.

Menurut pengamat ekonomi dan energi Salamuddin Daeng, penyaluran solar subsidi merupakan tugas berat baik secara teknis maupun nonteknis. Secara teknis, jelas dia, operasinya harus menjangkau wilayah-wilayah yang luas yang membutuhkan komitmen tinggi serta dukungan infrastruktur yang memadai.

Baca Juga :  Dorong UMKM Go Global, Pertamina Bawa Mitra Binaan Unggulan ke Turki

Baca Juga: Pengusaha Logistik Teriak Solar Sulit Ditemukan Dimana-mana

Sementara secara nonteknis, tugas ini menurutnya butuh sumber daya keuangan yang besar, juga tanggung jawab politik, terkait ketahanan negara yang lebih luas.

“Siapa yang bisa memastikan bahwa perusahaan swasta akan selalu punya sumber daya, terutama keuangan dan sumber daya lainnya dalam mendistribusikan solar subsidi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/2/2022).

Dalam situasi ekonomi yang sulit dan kenaikan harga minyak dunia saat ini, swasta menurutnya akan membutuhkan tambahan uang dalam menjalankan distribusi BBM-nya. Swasta, imbuh dia, tentu akan lebih memfokuskan upayanya mengejar keuntungan bisnis.

“Tidak mudah bagi sektor bisnis manapun saat ini untuk bisa untung. Jadi tugas pemerintah untuk menyalurkan solar subsidi berpotensi diabaikan,” ujarnya.

Baca Juga :  Solar Subsidi Rembes ke Perusahaan Tambang, Menteri ESDM Bakal Tindak Tegas

Di bagian lain, lanjut dia, disparitas harga solar non subsidi dengan solar subsidi yang sangat besar juga membuka peluang adanya moral hazard. Dengan selisih harga nyaris mencapai Rp8.000-an per liter saat ini, Salamudin menilai akan sulit mengontrol perilaku di lapangan. “Pasar solar komersial sangat luas, terutama di wilayah tambang batubara, kebun sawit dan pusat-pusat industri yang menjanjikan keuntungan besar,” katanya.

Baca Juga :  Pertamina Pulihkan Stok Pertalite dan Solar Subsidi di SPBU

Baca Juga: Timbun Solar Bersubsidi, Pengusaha di Bogor Ditetapkan Tersangka

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

BSI Buat Program BSI Mengajar untuk Tingkatkan Literasi dan Edukasi Syariah hingga Pelosok

News

Pj Gubernur Aceh Sambut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bandara SIM

News

Jelang Iduladha, Badan Pangan Pastikan Harga Daging Sapi Stabil

News

Pj Gubernur Dampingi Menhub Tinjau Pelabuhan PT PIM Untuk Operasional Produksi Pupuk NPK

Daerah

Laksanakan Syukuran, PAS Aceh Akan Umumkan 10 Bakal Calon Gubernur Aceh

News

Diserang Hama, Kementan Sarankan Petani Sumba Timur Ikut Program AUTP

News

Menko Airlangga Pastikan RI Tidak Akan Kurangi Minyak Sawit untuk Biodiesel

News

Kepala Desa Guha Buka Penjaringan Aparatur Desa

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!