Astronom Saudi Ungkap Dua Ramadan dalam Setahun Terjadi di 2030 - NOA.co.id
   

Home / News

Sabtu, 16 April 2022 - 20:20 WIB

Astronom Saudi Ungkap Dua Ramadan dalam Setahun Terjadi di 2030

REDAKSI

DUNIA, NOA

Bulan Ramadan 1451 dan 1452 Hijriah diprediksi sama-sama jatuh pada tahun 2030 Masehi. Artinya, kata Astronom Saudi Khaled al-Zaqaq, umat muslim akan merayakan bulan puasa dua kali dalam satu tahun.

Hal ini dapat terjadi karena kalender Hijriah Islam berdasarkan siklus bulan. Berbeda dengan kalender Gregorian atau Masehi yang menandai perjalanan bumi mengelilingi matahari.

Pada 1451 H, Ramadan akan dimulai 5 Januari 2030. Sementara, Ramadan 1452 H akan dimulai 26 Desember 2030.

Baca Juga :  Azmi, jika ASN terbukti bersalah akan kita tindak sesusai aturan

Karena itulah, umat Islam akan berpuasa selama sekitar 36 hari pada tahun 2030. Rinciannya, umat Islam akan berpuasa 30 hari untuk tahun 1451 H dan sekitar enam hari untuk tahun 1452 H.

Dikutip dari laman Al Arabiya, perbedaan antara dua kalender ini berarti Ramadan akan jatuh dua kali dalam satu tahun Gregorian kira-kira setiap 30 tahun. Hal tersebut dijelaskan astronom dalam sebuah video yang diunggah pada akun media sosial Twitternya.

Baca Juga :  Bertemu KSAD Jenderal TNI Dudung, Achmad Marzuki Minta Dukungan Percepatan Pembangunan Aceh

Diketahui, fenomena dua kali puasa dalam satu tahun masehi terakhir kali terjadi pada 1997, dan sebelumnya pada 1965. Setelah 2030, diperkirakan ini akan terjadi lagi pada 2063.

Tahun lunar Hijriah berlangsung selama 354 atau 355 hari, yang mana tidak sama dengan kalender Masehi yang berlangsung selama 365 hari.

Sebagai informasi, terdapat dua metode untuk menentukan awal bulan Ramadan. Metode itu ialah rukyatul hilal (pengamatan) dan metode hisab (perhitungan).

Baca Juga :  VIDEO: Malaysia Izinkan Bazar Ramadan Digelar Lagi usai Pandemi

Rukyatul hilal merupakan proses pengamatan ketampakan hilal saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender Hijriah. Pengamatan hilal ini dilakukan dengan mata telanjang ataupun menggunakan alat bantu optik seperti teleskop.

Hilal sendiri adalah fase bulan sabit setelah bulan baru yang tampak setelah matahari terbenam atau pada waktu maghrib. Hal ini disebabkan intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya matahari serta ukurannya sangat tipis.

(pop/arh)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

VIDEO: Penembakan di Tel Aviv, Dua Warga Tewas Empat Orang Luka

Aceh Barat Daya

Bulog Pastikan Ketersediaan Beras Aman Hingga Lebaran

News

Kepengurusan DPC Moeldoko Center Kota Banda Aceh Resmi Terbentuk

News

Ekosistem Bisnis Petani Milenial, Kementan Gandeng Pemerintah Daerah

News

Sekda Aceh Serahkan SK Kenaikan Pangkat dan Pensiun Bagi 368 PNS di Tiga Kabupaten

News

40 Orang PPK Dilantik, Ini Harapan Ketua KIP Pidie Jaya

News

Sosok Jamal Idham, Pengusaha Muda Nagan Raya yang Suka Bantu Warga

News

SLB Arroyan Laksanakan Giat Menanam 1 Juta Pohon Di Destinasi Wisata Kota Subulussalam