Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh diwakili Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Aceh, M Jafar, menerima kunjungan kerja Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam rangka melakukan Masa Reses Persidangan V Tahun sidang 2022-2023. Senin (17/7/2023).
Dalam kunjungan yang telah berlangsung sejak 14 Juli hingga hari ini tersebut dilakukan untuk menelusuri informasi terkait optimalisasi pelaksanaan ragam program dari setiap instansi dalam lingkup Komisi IX DPR RI yakni Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Rapat yang digelar di Gedung Serba Guna Kantor Gubernur Aceh tersebut, menghadirkan langsung instansi terkait di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan, mulai dari BP2MI, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BPOM, BKKBN, RSUZA, Dinas Kesehatan Aceh dan Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh.
M Jafar mengharapkan, pertemuan hari ini bisa memberikan data dan informasi yang dibutuhkan, guna untuk tindak lanjut, terutama pada penetapan kebijakan sesuai dengan kondisi dan data yang ditemukan serta penetapan anggaran ke depan.
“Informasi dan data yang disampaikan tadi ada beberapa positif dan masih banyak hal kurang. Saran dan masukan dari Kementerian dan DPR RI juga akan kita tampung karena ini sangat bermanfaat bagi pembuatan kebijakan dan kegiatan lebih lanjut,” kata Jafar dalam pada pertemuan itu.
Ketua Tim atau Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, menyampaikan apresiasinya pada Pemerintah Aceh atas kinerjanya khususnya di bidang kesehatan lantaran cakupan kesertaan BPJS Kesehatan bagi masyarakat Aceh sudah mencapai 100 persen dan RSUDZA juga kini mulai mengalami kemajuan.
“Ini sangat luar biasa dan bisa jadi percontohan bagi daerah lainnya karena berhasil mencapai di angka 100 persen (kesertaan BPJS Kesehatan) bagi seluruh masyarakat Aceh,” katanya.
Selain itu ia juga mengungkapkan di bidang kesehatan lainya, khususnya RSUDZA bekerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta telah berhasil melakukan operasi yang berisiko tinggi yakni pembedahan pembuluh otak pada 2 pasien gangguan saraf pembuluh otak.
“Saya rasa ini prestasi yang harus terus kita dorong oleh Komisi IX. Begitu juga di bidang ketenagakerjaan, pengawasan obat, dan juga dibidang kependudukan kita semua mendorong agar semua capaian pembangunan di Aceh bisa terus meningkat dan mengalami kemajuan,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penyerahan santunan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan hari tua dan beasiswa pendidikan anak oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Kemudian Kementerian Kesehatan menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Aceh berupa RDT Biosensor sebanyak 1500 test dan masker medis 600 pcs.