Home / Nasional / News

Selasa, 8 Maret 2022 - 14:09 WIB

Apa Sebenarnya “Koridor Kemanusiaan” dalam Situasi Perang?

REDAKSI

Jakarta

Tujuan utama pembentukan koridor kemanusiaan adalah penyelamatan warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa memandang koridor kemanusiaan sebagai salah satu dari sejumlah kemungkinan, untuk menghentikan sementara konflik bersenjata. Biasanya terbatas dalam lokasi tertentu dan tempo tertentu pula. Zona demiliterisasi disepakati oleh kedua pihak yang terlibat perang. Koridor kemanusiaan bisa digunakan untuk memasok makanan, obat-obatan, bantuan medis atau juga mengevakuasi arga sipil dari kawasan pertempuran.

Sejarah koridor kemanusiaan diterapkan sejak pertengahan abad ke 20. Salah satu contoh paling terkenal adalah transportasi anak-anak Yahudi dari kawasan yang dikuasai Nazi Jerman pada tahun 1938 hingga 1939, dan dievakuasi menuju Inggris. Atau saat pengepungan kota Sarajevo di Bosnia dari tahun 1992 hingga 1995. Atau juga evakuasi warga kota Ghouta di Suriah pada 2018 menggunakan koridor kemanusiaan ini.

Baca Juga :  Polresta Banda Aceh Bersama Universitas Syiah Kuala Gelar Vaksinasi Merdeka

Ada juga kasus yang sangat jarang, dimana koridor kemanusiaan justru digagas oleh kedua pihak yang terlibat perang. Misalnya jembatan udara oleh Amerika Serikat saat blokade kota Berlin oleh Uni Sovyet tahun 1948 hingga 1949.

Namun tidak selalu pembentukan koridor kemanusiaan ini berlangsung mulus. Misalnya dalam konflik bersenjata di Yaman, hingga saat ini PBB mengalami kegagalan memediasi kedua pihak yang terlibat perang, untuk menerapkan gencatan senjata sementara dan membentuk koridor.

Rawan disalagunakan

Jika dalam perang sebuah kota atau wilayah dikepung dalam waktu panjang, dan warga sipil terpusus suplai kebutuhan pokoknya, seperti makanan, air bersih, obat-obatan atau aliran listrik. Atau juga jika terjadi pelanggaran hukum perang, dimana para pihak yang terlibat konflik bersenjata membom atau menyerang instalasi warga sipil. Dalam kondisi seperti inilah koridor dibentuk.

Baca Juga :  Cegah Lakalantas Sambil Beramal, Anggota Satlantas Polres Abdya Tambal Jalan Berlubang

Dalam kebanyakan kasus, koridor kemanusiaan ini dimediasi oleh PBB. Tapi ada juga yang berdasarkan inisiatif lokal atau prakarsa organisasi bantuan kemanusiaan. Pembentukan koridor harus disepakti oleh kedua belah pihak yang terlibat perang.

Siapa yang mendapat akses masuk juga harus disepakati bersama. Biasanya akses dibatasi untuk aktor yang netral. Misalnya pengamat PBB, organisasi bantuan independen seperti Palang Merah serta untuk melakukan pelaporan jika terjadi kejahatan perang.

Baca Juga :  Pemuda Gampong Seneulop Gelar Kemping dan Silaturahmi di Pantai SBB Aceh Selatan

Namun tentu saja juga ada sisi negarifnya, dari koridor semacam ini. Yakni bisa disalahgunakan secara politis maupun militer.Misalnya, disalahgunakan untuk menyelundupkan senjata atau bahan bakar ke kota yang dikepung, untuk salah satu atau kedua pihak yang berkonflik.

Untuk meminimalisir peluang penyalahgunaan, biasanya juga kedua pihak menyepakati: berapa lama waktu yang diberikan untuk evakuasi warga sipil, dan untuk kota atau kawasan mana. Juga kendaraan apa yang akan dan diizinkan digunakan, apakah itu bus, truk atau bahkan helikopter dan pesawat terbang. Jika batas waktu yang disepakati habis, koridor kemanusiaan ditutup lagi, dan perang berlanjut.

as/hp

(ita/ita)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

Nasional

Warga Hong Kong Panik Borong Bahan Kebutuhan Pokok Jelang Tes Massal COVID-19

News

MNC Group Investor Forum 2022 Hari Ini: WEGE, PTBA, DSNG & BSDE Cemerlang, Cek Link untuk Besok di Sini!

News

Presiden Ukraina Klaim 16 Ribu Lebih Tentara Rusia Tewas Sejak Invasi

News

Komite Peralihan Aceh Ikuti Pengajian Rutin Sejak 1999 Hingga Sekarang

News

Bupati Pidie Jaya Dr. H. Said Mulyadi, SE, M.Si Raih Penghargaan Kemenag Award 2023, Berikut Kategori Yang Diterimanya

News

Abua Lepas Keberangkatan 54 Jama’ah Haji Pidie Jaya, Ini Pesannya

News

Sri Lanka Tembak Mati Pedemo, Perdana sejak Krisis Membara

News

Hasil Liga Futsal Profesional 2021 Women: Tampil Garang, Pusaka Angels Gilas Putri Sumsel 7-1