Antisipasi Resesi Beberapa Perusahaan di AS Bekukan Perekrutan Pekerja - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Minggu, 12 Juni 2022 - 17:30 WIB

Antisipasi Resesi Beberapa Perusahaan di AS Bekukan Perekrutan Pekerja

REDAKSI

JAKARTA – Berdasarkan data pemerintah Amerika Serikat , beberapa perusahaan diketahui membekukan perekrutan serta mempertimbangkan menempuh PHK untuk mengantisipasi resesi tahun depan. Namun secara keseluruhan permintaan tenaga kerja tetap tinggi.

Baca juga: Sederet Fakta Dampak Inflasi AS, RI Bisa Masuk Jurang Resesi

Dikutip dari Aljazeera, Minggu (12/6/2022) Dante DeAntonio, seorang ekonom senior di Moody’s Analytics di West Chester, Pennsylvania, menyatakan “Kesulitan dalam mempekerjakan pekerja masih menjadi pertimbangan suatu bisnis untuk merumahkan pekerja”.

Diketahui jumlah masyarakat Amerika yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam hampir lima bulan. Hingga 28 Mei, jumlah pengangguran yang mengajukan diri untuk tunjangan berjumlah sekitar 1.306.000 orang.

Baca Juga :  Silaturrahmi Bersama 58 OMS Aceh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki: Butuh Sinergi dan Kolaborasi Untuk Bangun Aceh

Tetapi berdasarkan pernyataan pemerintah, permintaan tenaga kerja tetap ada dan tersedia hingga mencapai 11,4 juta lowongan pada akhir April. Dan perekrutan biasanya juga akan meningkat pada musim panas.

Bahkan pekan lalu, pemerintah melaporkan bahwa pengusaha AS menambahkan 390.000 pekerjaan pada bulan Mei, yang dinilai telah mendorong ekonomi di bawah tekanan inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga.

Baca Juga :  Usut Sengkarut Minyak Goreng, 7 Perusahaan Tak Kooperatif Dipanggil KPPU

Situasi itu tidak menutup kemungkinan pengurangan pekerja atau PHK yang masih terbilang besar, mengingat adanya ancaman resesi. Dan dinilai akan turut berdampak terhadap jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

Sementara itu, inflasi di tingkat konsumen sedikit mereda pada April lalu setelah berbulan-bulan terus meningkat hingga mendekati level tertinggi selama 40 tahun. Diketahui harga konsumen melonjak 8,3% bulan lalu dari tahun lalu.

Baca Juga :  Anak Diplomat RI di AS Tewas Tertabrak Mobil saat Tunggu Bus Sekolah

Baca juga: PAN: KIB Prioritaskan Tiga Ketum Partai Internal Jadi Capres 2024

Sebelumnya pada bulan Mei, Federal Reserve mengintensifkan perjuangannya melawan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan jangka pendek setengah poin. Hal ini dinilai sebagai tanda bahwa kenaikan suku bunga lebih besar kemungkinan akan diputuskan oleh The Fed. Kabarnya Federal Reserve akan menggelar pertemuan lagi di minggu depan.

(uka)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Kemlu Ungkap Kondisi Ratusan WNI di Sri Lanka Usai Krisis Memburuk

News

VIDEO: Pesan Dubes Ukraina ke RI yang Enggan Kecam Rusia

News

ASN Pemerintah Aceh Diminta Pacu Kinerja Pascalibur Idul Adha

News

Pemkab Pijay Salurkan Bantuan Masa Panik Ke Gampong Mesjid Ulim Baroh

Daerah

Panwaslih : Pemutakhiran Data Pemilih Jangan Sampai NIK Mati Hidup Kembali

News

Ditlantas Kembali Gelar Vaksinasi di Samsat, 110 Orang Berhasil Divaksin

News

Formula E Sukses, Menparekraf Sandiaga Uno: Momentum Kebangkitan Ekonomi & Pembukaan Lapangan Kerja

News

Warga Amankan Perempuan Diduga PSK, Sardiman Minta Satpol PP Harus Tuntaskan 

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!