NOA | Pidie Jaya – Entah apa yang merasuki siswa kelas III SMU unggul Pidie Jaya hingga tega menganiaya adek kelas nya kelas II.
Menurut keterangan siswa yang jadi korban, sebut saja nyak Gam ( nama samaran) yang turut di dampingi kedua orangtuanya kepada media ini mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada malam tanggal 18/8/2021, dimana sekitar Jam 12 malam mereka dibangunin oleh siswa kelas III untuk naik ke lantai dua, dimana lantai dua adalah dijadikan tempat uji mental atau sering disebut tampar persidangan yunior apabila adalah salah dengan senior
Kami ada 12 orang , sambil menahan rasa kantuk dan terbayang bayang apa yang akan menimpa kami,
Setiba di lantai dua , tanpa basa basi tangan senior langsung mendarat di kepala seperti sedang memupuk bantal di terik matahari , kiri kanan dan pipi tidak luput dari tamparan bahkan perut juga di tinju dan di tentang, kenangnya,
Padahal kami sudah cukup sopan dan santun terhadap senior, kapan dan dimanapun ketemu, kami selalu tersenyum dan menyapa, kami sangat menghargai senioritas, ungkap salah satu siswa.
Nyak Gam dengan suara terbanta banta menjelaskan, kami dipukul sesuka hati mereka , setelah puas dipukuli kami diancam, apabila kejadian pemukulan ini tersebar luas maka akan mendapkan perlakuan lebih parah lagi,
orang tua Nyak Gam menambahkan, akibat perlakuan tersebut anaknya mengalami trauma berat dan ada empat teman anaknya yang mengalami luka lebam, muntah-muntah dan anaknya mengalami gangguan pada saraf berdasarkan hasil rongent dari rumah sakit dan ada satu Wali siswa yang harus di opname karena syok mendengar anaknya mendapatkan perlakuan seperti itu,
” Saya atas nama wali siswa meminta keadilan kepada pihak sekolah, kami tidak ingin hal seperti ini terulang kembali di kemudian hari, apalagi ada ancaman yang diberikan oleh siswa kelas III terhadap anaka kami kelas II, apalagi dengan kejadian ini anak saya tidak berani kembali ke sekolah karena trauma dan takut dihajar lagi.”
Lebih lanjut dirinya berharap kasus ini bisa terselesaikan, jangan dibiarkan begitu saja, sudah tiga hari anak-anak kami tidak sekolah karena trauma yang mendalam, ungkapnya.
Dia berharap anak-anak ini bisa sekolah lagi, jangan para korban dibiarkan tidak sekolah sedangkan kakak kelasnya masih bisa sekolah, padahal yang jadi korban itu anak-anak kami,
Di tempat terpisah , Agusalim, Anggota MPD ( Majelis Pendidikan Daerah ) Pidie Jaya mengatakan, Kasus kekerasan di sekolah ini, sangat memalukan dunia pendidikan di Aceh khususnya di Pidie Jaya, dia berharap kasus ini segera bisa diselesaikan
” Saya salah seorang Anggota MPD Pidie Jaya, hari ini juga akan melakukan pengkajian dan peninjauan ke Sekolah SMA Unggul Pijay terhadap kasus ini, tidak akan kita biarkan berlarut-larut karena SMU Unggul adalah SMU yg seharusnya menjadi Sekolah percontohan di Pidie Jaya , pungkasnya. ( RM)