PIDIE JAYA – Dalam kegiatan Pembukaan HUT Pidie Jaya ke 16 tahun, sejumlah tokoh pemekaran mendapatkan penghargaan dari Bupati dan wakil bupati Pidie Jaya, Pantai Wisata Islami Tringgadeng, 16/6/2023
Kegiatan HUT Pidie Jaya di buka secara oleh Pj Gubernur Aceh melalui Asisten III Pemerintah Aceh Dr. Iskandar AP. M.Si
Turut hadir memeriahkan pembukaan tersebut sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, pimpinan lembaga vertikal, dari kejaksaan, Kapolsek, Dandim 0102/Pidie- Pidie Jaya , Pimpinan Partai Politik Baik Parnas maupun Parlok, Turut hadir anggota DPRA Bunda Nurlela, serta turut juga hadir sebagai tamu kehormatan, Pj Bupati Bireuen, Aceh Besar, para rektor universitas yang sedang melakukan pengabdian mahasiswa di Kabupaten Pidie Jaya.
Salman Ishak Yusuf selalu salah satu tokoh pemekaran dan pernah menjabat sebagai Pj Bupati Pidie Jaya di masa transisi dalam sambutannya mengatakan, Pidie Jaya tidak lahir dengan sendirinya, tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, butuh waktu 4 tahun
Ayah Salman sapaan akrab mantan Pj Bupati Pidie Jaya dalam kesempatan tersebut mengisahkan cikal bakal lahirnya kabupaten Pidie Jaya, bahwa Pidie Jaya lahir bukan dengan alasan di anak tirikan atau kurang dilayani oleh pemerintah terhadap cakupan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur maupun SDM, tapi melainkan karena cakupan wilayah kabupaten Pidie kali cukup luas,
Beranjak dari itu, di awalnya ad 12 kecamatan yang siap bergabung untuk melahirkan kabupaten Pidie Jaya, diantaranya, kecamatan Bandar Dua, jangka Buya, Ulim, Meurah dua, Meureudu, Tringgadeng, Panteraja, bandar baru, Glumpang tiga, Glumpang Baru, mane, dan Kecamatan geumpang ,
Awalnya bersepakat lah 12 Kecamatan tersebut untuk masuk dalam wilayah Kabupaten Pidie Jaya, namun dalam perjalanan dengan proses yang berbagai liku-liku dari tim pemekaran pada saat itu 4 kecamatan, Mane, geumpang , Glumpang Baru dan Glumpang Tiga memisahkan diri.
4 tahun lamanya, dari tahun 2003 dan akhirnya dengan dorongan dari berbagai tokoh Pidie Jaya kala itu baik di tingkat provinsi maupun pusat tepatnya 16 tahu yang lalau di anjong mon, pada hari Jumat pukul 10.20 Wib, menteri Dalam Negeri pada saat itu mengetuk palu sebagai pertanda diresmikannya Kabupaten Pidie
Hari ini kita sadari bahwa sudah 16 tahun umur Pidie Jaya , maka dalam kesempatan pada malam hari ini ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan yang pertama, dalam upaya pembakaran adalah sifatnya gotong royong tidak satu atau orang tertentu menjadi pahlawan semua bergerak, mulai dari tingkat kecamatan tingkat kabupaten tingkat provinsi hingga tingkat pusat, seperti pak Abu Bakar, Pak Iskandar Husein Pak Farhan Hamid, semua bekerja dengan luar biasa membantu kita semuanya
” Jadi perlu kami tegaskan bahwa kabupaten pidie Jaya lahir tidak dilakukan oleh seseorang atau orang orang tertentu, semua bergotong-royong kalau di tingkat pemerintahan kala itu ada pak Lukman sebagai asisten Pemerintahan ” tegas Ayah Salman
Dari pelaku pemekaran punya cita-cita yang di titipkan kepada bupati wakil bupati, baik bupati sekarang maupun Bupati yang akan datang, yang pertama pembangunan yang terfokus pada pelayanan masyarakat, yang kedua diharapkan potensi masyarakat perlu dikembangkan dan di tingkatkan , selanjutnya Kota meureudu adalah pusat ibu kota dengan penuh harapan Kita meureudu menjadi sentral penggerak ekonomi masyarakat Pidie Jaya ,
maka oleh karena itu apapun dan siapapun yang memimpin Pidie Jaya jadikanlah kota meureudu sebagai ibu kota Pidie Jaya yang terlihat bahwa di situlah sebagai sentral penggerak ekonomi masyarakat, Dan jalur geumpang dan Meulaboh itu perlu dilakukan terobosan kembali sebagaimana pada masa yang lalu, karena diharapkan adanya aliran barang dan orang dari wilayah barat ke meureudu sebagai pusat kegiatan ekonomi
Dalam kesempatan tersebut Ayah Salman mengajak semua masyarakat Pidie Jaya untuk mengenang para tokoh-tokoh pemekaran yang sudah (alm) seperti bapak Ir. H. Abdullah, H. Syahrudin Azis, Muhammad Amin, Drs. Gade Salam, Tengku H. M Daud , Tengku haji Abdullah, dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang saya tidak tahu, apakah memang ada yang tertinggal atau mungkin masih ada
Adapun tokoh tokoh pemerkaran yang hadir pada malam hari ini dan mendapat penghargaan dati Bupati Bupati Pidie Jaya diantaranya, Drs, Bachtiar Efendi. Drs, Abdurrahman Puteh, Muhsin Hanafiah, Mustari Muchtar, Ahmadi Syahbuddin, Mukim Diah.
Selanjutnya kami berharap kepada seluruh masyarakat di dalam wilayah Pidie Jaya maupun di luar Pidie Jaya marilah kita membantu pemerintah untuk dapat berjalan dengan baik sehingga dengan harapan bisa menjadi salah satu kabupaten pemekaran yang bisa dicontoh oleh kabupaten kabupaten lain dan kita patut berbangga dimana kabupaten Pidie Jaya sudah pernah juara 1 di beberapa waktu yang lalu menjadi contoh kabupaten pemekaran yang berhasil. Tutup Ayah Salman. (**)
