PIDIE JAYA- Teungku Abdullah bin Teungku Ibrahim yang dikenal dengan sebutan Abu Abdullah Tanjong Bungong yang merupakan ulama Kharismatik Aceh yang dikenal ahli dalam ilmu falak melakukan Pangukuran arah kiblat Mushalla dan peletakan batu pertama pembangunan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pidie Jaya tadi pagi senin (27/2/23)
Abu Tanjong Bungong mengatakan, pengukuran Arah Qiblat sangat penting dilakukan agar arah shalat tepat menghadap ka’bah.
Abu Tanjong Bungong juga mendoakan agar dalam proses pembangunan kantor tidak ada kendala dan cepat selesai.
Ketua DPC PDI Perjuangan Pidie Jaya Agusrianto mengatakan, DPC PDI Perjuangan Pidie Jaya telah mempunyai lahan milik DPP PDI Perjuangan seluas 1000 M² di Komplek Kantor Bupati Pidie Jaya.
Agus menambahkan, Kedatangan Abu Tanjong Bungong merupakan satu kehormatan, Karena Abu Tanjong Bungong merupakan salah satu ulama kharismatik Aceh juga Ahli dalam Ilmu Falak.
“Alhamdulillah tadi Abu Rohani kita telah mengukur Arah Qiblat untuk Mushalla sekaligus melakukan peusijuk dan peletakan batu pertama pembangunan kantor DPC PDI Perjuangan Pidie Jaya” Sebut Agus.
Kedepan juga kita akan melakukan pengajian rutin bagi segenap kader maupun masyarakat umum di Kantor DPC PDI Perjuangan Pidie Jaya yang merupakan salah satu program dari sayap partai BAMUSI ( Baitul Muslimin Indonesia). Tutup Agus.
Sementara itu Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pidie Jaya Baidhawy Tgk Cut Ali menuturkan, Kantor ini nantinya akan menjadi rumah perjuangan bagi kader dan juga terbuka bagi masyarakat untuk berjuang bersama sama dalam menyampaikan aspirasinya.
” kami menyebutnya “Rumoh Juang” sekaligus sarana kreatifitas bagi kader dan masyarakat umum” sebut Baidhawy
Baidhawy juga mengatakan DPC PDI Perjuangan siap menjembatani aspirasi masyarakat dan akan hadir di tengah tengah masyarakat dan berjuang bersama sama rakyat.
Lebih lanjut Baidhawy juga berpesan dalam memasuki tahun politik agar sama sama menjaga iklim perpolitikan serta mengedepankan adab dan santun dalam menjalankan politik.
Sehingga tetap mengedepankan nilai nilai ukhuwah islamiyah sesama dan tidak mudah terprovokasi yang menyebakan benturan sesama masyarakat karena politik. Tutup Baidhawy (**)