Simeulue – Dalam upaya strategis memperkuat ketahanan pangan, Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris, secara resmi meluncurkan Program Brigade Pangan. Peluncuran program tersebut ditandai dengan Apel Gabungan yang berlangsung di Lapangan Pendopo Bupati Simeulue pada Selasa (15/4/2025).
Program Brigade Pangan merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Simeulue dalam menghadapi tantangan ketersediaan pangan sekaligus mendorong kemandirian di sektor pertanian. Inisiatif ini juga diharapkan mampu menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan di tengah dinamika perubahan iklim dan kondisi global.
Dalam konferensi persnya, Bupati Simeulue menyampaikan harapan agar ke depan Simeulue dapat menjadi daerah pendukung utama swasembada pangan nasional. “Dengan wilayah yang relatif kecil, kita tetap memiliki potensi besar untuk mendukung swasembada beras, sebagaimana yang diwacanakan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Bupati.
Selanjutnya, Bupati juga menekankan pentingnya kedisiplinan dalam pengoperasian alat pertanian modern yang telah disediakan. Ia mengingatkan seluruh pelaksana program untuk tetap menjalankan prosedur operasional standar (SOP) secara konsisten, tidak hanya saat dalam pengawasan.
“Jangan hanya ketika dipantau semua SOP dijalankan. Pemerintah berharap komitmen dari seluruh pelaksana terus dijaga agar pelaksanaannya berjalan baik dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Satuan Tugas (Satgas) Swasembada Pangan Provinsi Aceh, Dr. drh. Agus Susanto, M.Si., mengungkapkan bahwa keterlibatan petani milenial dalam Brigade Pangan sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu.
Menurut Agus, ke depan program ini akan terus dikembangkan di Kabupaten Simeulue, termasuk melalui optimalisasi lahan rawa yang selama ini kurang dimanfaatkan. Lahan-lahan pertanian milik masyarakat akan dioptimalkan agar produktivitas meningkat secara signifikan.
“Setiap tahunnya penanaman oleh Brigade Pangan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Alat-alat pertanian modern juga akan dimanfaatkan oleh para petani milenial sebagai bagian dari transformasi pertanian yang lebih maju,” jelasnya.
Editor: Amiruddin MK