Simeulue – Seorang nelayan anggota bagan asal Desa Suka Karya, Jefri Aldi, (30) menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang yang menggunakan perahu robin. Insiden itu terjadi pada Selasa (4/2) pagi sekitar pukul 07.00 WIB ketika Jefri bersama rekannya tengah mengangkat jaring ikan di laut.
Menurut keterangan Jefri, saat itu tiba-tiba datang enam perahu robin mendekati bagan mereka. Tanpa izin, sejumlah nelayan dari perahu tersebut naik ke bagan dan mulai mengambil ikan hasil tangkapan. Melihat hal tersebut, Jefri Aldi pun menegur para pelaku agar tidak mengambil ikan hasil tangkapan.
Namun, teguran itu justru berujung petaka. Salah seorang pelaku langsung menendang Jefri hingga tersungkur, diikuti oleh pelaku lain yang ikut menganiayanya. Bahkan, mereka mencolok mata Jefri hingga mengalami luka disebelah kanan.
Melihat rekannya dianiaya, Alfin, salah seorang anggota bagan, segera berupaya menolong dan menyalakan bagan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik bagan. Setelah kejadian itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Jefri bersama Alfin dan pemilik bagan Jairman langsung melaporkan insiden itu ke Polres Simeulue.
Dikonfirmasi Noa.co.id Jairman pemilik bagan menegaskan bahwa tindakan kekerasan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia meminta pihak kepolisian untuk segera menangani kasus itu secara hukum. Laporan penganiayaan tersebut telah diterima oleh pihak kepolisian dengan nomor STTLP/07/II/SPKT/POLRES SIMEULUE/POLDA ACEH.
Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian pengambilan ikan dari bagan bukanlah hal baru. Namun, biasanya mereka masih bisa mentolerir selama tidak ada kekerasan.
“Kalau sekadar mengambil ikan, selama tidak berlebihan, kami masih memaklumi. Tapi jika sudah ada pemukulan dan penganiayaan, ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Jairman berharap agar kepolisian segera menangkap dan memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku. “Saya ingin keadilan bagi korban. Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi,” harap Jairman.
Editor: Amiruddin MK