Aceh Barat – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggelar rapat koordinasi internal terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 di Meulaboh, Senin (14/1).
Rapat ini membahas seputar pembentukan tim gabungan antara Tim Bupati Terpilih dan Tim Pemkab Aceh Barat untuk menyelaraskan dan mempercepat implementasi program pembangunan oleh bupati terpilih.
Dalam pertemuan tersebut, bupati terpilih menyoroti sejumlah persoalan penting, salah satunya adalah kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Berdasarkan laporan Dewan Pengawas PDAM, meskipun situasi saat ini sangat menantang, masih ada harapan untuk mengoperasionalkan layanan air bersih di tengah berbagai kendala.
Dewan Pengawas PDAM melaporkan bahwa tingkat kerugian air mencapai sekitar 85%, yang disebabkan oleh produksi debit air terbuang akibat kerusakan instalasi, permasalahan teknis, serta pencurian air.
Permasalahan ini diperparah oleh manajemen dan pengelolaan PDAM yang dinilai kurang profesional.
Dalam menghadapi situasi ini, Dewan Pengawas telah menyiapkan beberapa langkah alternatif, terutama untuk memenuhi kebutuhan air bersih menjelang bulan Ramadan yang semakin dekat.
Namun, persoalan mendasar yang harus segera diselesaikan adalah meningkatkan profesionalitas kerja dan memperbaiki tata kelola PDAM.
Rapat ini juga menekankan pentingnya pembentukan tim khusus sebagai mitra Bappeda untuk menyinkronkan visi dan misi bupati terpilih dengan rencana strategis pembangunan daerah.
Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar yang menghambat pembangunan di Aceh Barat.
Usai menghadiri rapat koordinasi penyusunan RPJMD 2025-2029 yang berlangsung di ruang rapat Teuku Umar Setdakab itu, Bupati Aceh Barat terpilih, Tarmizi, SP., yang turut didampingi Wabup Terpilih, Said Fadheil, SH., menyatakan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dan mempercepat sinkronisasi program pembangunan.
“Rapat ini adalah langkah awal untuk memastikan visi dan misi kami dapat diimplementasikan dengan baik. Kami perlu membentuk tim yang solid dan berkolaborasi erat dengan Bappeda serta instansi terkait untuk menyelaraskan strategi pembangunan,” ungkapnya.
Terkait dengan PDAM, bupati terpilih menyoroti perlunya perombakan sistem manajemen.
“Laporan Dewan Pengawas PDAM menunjukkan masih ada peluang untuk mengoperasikan layanan dengan lebih baik, meskipun tantangannya besar. Fokus utama kami adalah memperbaiki profesionalitas dan efisiensi manajemen agar kerugian air yang mencapai 85% dapat ditekan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa persiapan menjelang Ramadan menjadi prioritas. “Kami telah menerima langkah-langkah alternatif dari Dewan Pengawas PDAM untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi, terutama di masa-masa krusial seperti bulan Ramadan,” tambahnya.
Tarmizi juga menegaskan, pentingnya kerja sama semua pihak dalam memperbaiki pelayanan publik dan mengatasi permasalahan mendasar yang selama ini menghambat pembangunan di Aceh Barat.
“Dengan koordinasi yang baik, saya optimis kita bisa membawa perubahan nyata bagi masyarakat Aceh Barat,” tutupnya.
Editor: Redaksi