Banda Aceh – Muhammad Balia, tokoh muda yang sebelumnya masuk dalam bursa Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Banda Aceh, mengajak seluruh masyarakat di Ibukota Provinsi Aceh untuk memenangkan Pasangan Calon (paslon) Wali Kota Banda Aceh Nomor Urut 01, Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah Muklis, dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Banda Aceh 2024.
Balia, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Paslon 01, meyakini bahwa kepemimpinan Banda Aceh di bawah pasangan Illiza-Afdhal dapat membawa perubahan signifikan sesuai harapan masyarakat.
“Berkaca pada debat kandidat yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, Illiza-Afdhal benar-benar menunjukkan penguasaan terhadap visi dan misi yang ditawarkan. Mereka mampu memaparkannya dengan sangat baik,” ujar Balia, Banda Aceh, Sabtu (23/11/2024).
Balia juga menyoroti keunggulan Illiza, yang ia sebut sebagai sosok senior berpengalaman di tingkat nasional.
“Dalam debat, Illiza terlihat sangat menguasai panggung. Saya yakin pasangan Illiza-Afdhal bisa memimpin Banda Aceh ke depan,” katanya.
Menurut Balia, perhatian Illiza terhadap keluhan masyarakat, kedekatannya dengan ulama, serta solusi yang ditawarkan melalui visi ‘Banda Aceh Kota Kolaborasi’ menunjukkan kepeduliannya yang nyata terhadap pelayanan publik di Banda Aceh.
“Konsentrasi beliau inilah yang membuat hati saya tergerak untuk memenangkan pasangan Illiza–Afdhal di Banda Aceh,” jelasnya.
Lebih lanjut, Balia mengungkapkan bahwa keyakinannya juga diperkuat oleh tausiyah Ustadz Abdul Somad (UAS), yang beberapa waktu lalu menyatakan bahwa perempuan diperbolehkan memimpin suatu daerah asalkan kekuasaannya tidak bersifat absolut dan dapat diberhentikan.
Dalam tausiyah, UAS juga menyebutkan tentang Illiza yang memiliki pondok pesantren dan gratis. Apalagi jika terpilih sebagai Wali Kota Banda Aceh akan memberikan kuota beasiswa kepada 25.000 orang per tahun.
“Karena itu, saya memiliki keyakinan kuat dan mengajak seluruh masyarakat kota Banda Aceh untuk tidak salah pilih pemimpin dalam Pilkada ini. Agar tidak merugikan kota Banda Aceh selama lima tahun ke depan,” imbaunya.
Di akhir pernyataannya, Balia mengimbau masyarakat Banda Aceh untuk menjauhi praktik politik uang atau money politik yang mungkin terjadi menjelang pemungutan suara pada Pilkada 2024.
“Jauhi money politik karena itu merupakan sebuah pelanggaran dan dapat merusak demokrasi,” tutupnya. []
Editor: Redaksi