Pidie Jaya – Dalam kegiatan depat publik Pilkada 2024 oleh KIP Pidie Jaya yang disiarkan lansung oleh Kompas TV Aceh dan Inews TV Aceh serta RRI Aceh. pada tanggal 16/11/2024 di gedung DPRK Pidie Jaya mengandung berbagai spekulasi dari masyarakat.
Hal tersebut terlihat dan terdengar jelas ketika para pasangan calon baik Paslon 01 ( Tgk. H. Syibral Malasyi, S.Sos – Hasan Basri, ST. MM) dan Paslon 02 ( Dr. H. Sa’id Mulyadi, SE, M. Si – Saiful Anwar, SE ) menjawab berbagi pertanyaan dari penalis.
Berbagai macam pertanyaan dari penalis bersumber dari keadaan nyata yang terjadi di kabupaten Pidie Jaya, baik persoalan kemiskinan, Stanting, lapangan pekerjaan, maupun terkait dengan pembangunan Infrastruktur serta pemanfaatan SDM dalam jajaran pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Tentunya Dr. H. Sa’id Mulyadi selaku calon Bupati tentunya sangat memahami seluk beluk Lika Likiu kabupaten Pidie Jaya karena sebelumnya, yang bersangkutan sudah pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Pidie Jaya selama dua periode ( 10 tahun ), namun narasi yang di jawab seakan akan jauh dari apa yang terjadi selama dalam jahatnya periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Bagimana tidak, program pengentasan kemiskinan, pengendalian stanting, pembangunan infrastruktur, pemanfaatan SDM sangat jauh dari pada harapan. Semua jawaban dari Paslon 02 dapat terbantahkan oleh Paslon 01 dari apa yang terjadi 10 tahun di kabupaten Pidie Jaya.
” Inilah yang menyebabkan adanya Paslon ” Sabar ” dalam kontestasi Pilkada 2024 Pidie Jaya, kami hadir untuk melakukan perbaikan dan perubahan terhadap apa yang sudah terjadi, dan ini menjadi harapan masyarakat Pidie Jaya ” ucap H. Syibral.
Disamping itu, masyarakat juga menilai, apa yang disampaikan oleh Dr. Sa’id Mulyadi terkait dengan perolehan bebagai macam penghargaan itu semua hanyalah semu semata ” penghargaan itu hanyalah sebuah pengakuan administrasi dan tidak berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat.
Adapun beberapa penghargaan antara lain
1. penghargaan terbaik 1 dalam ajang Anugerah Prof. A. Majid Ibrahim Ke- X terkait Perencanaan Pembangunan di daerah
2. penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut ,atas Kinerja Pengelolaan Keuangan.
3. Penghargaan atas prestasi dari sektor pertania terhadap produktivitas padi tertinggi peringkat pertama nasional dari Menteri Pertanian
Dari tiga contoh penghargaan tersebut, masyarakat sudah dapat menilai sendiri, apakah semua itu sesuai dengan realita atau hanya sebuah pengakuan dari hasil mimpi semata.
Penulis: Muhammad Rissan
Editor: Amiruddin