Cerita Biasa yang Tidak Biasa - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Opini

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:58 WIB

Cerita Biasa yang Tidak Biasa

FARID ISMULLAH

Foto : Dok. Kas Pani

Foto : Dok. Kas Pani

Akan ku dengarkan padamu, cerita embun yang luruh saat pagi, atau kisah suara laut yang menghembuskan nafasnya di sela jari-jari daun nyiur yang di sinari rembulan. Ketika itu, ada cahaya menggantung di bibir langit. Aku akan cerita.

“Cerita biasa,” kata mu.

Baca Juga :  Bokom Kuliner Favorit Warga Aceh Singkil

Iya, cerita biasa. Cerita hari-hari yang aku dibalut sunyi. Sesunyi suara angin gurun yang aku dan kau tidak pernah memahaminya.

“Berarti ada jarak untuk dimaklumi,” kata mu lagi menafsirkan arti dari sunyi itu.

“Persis!”

Ada laut, aku sebagai laki-laki biasa tak mungkin merenanginya. Terlalu dalam dan jauh.

Baca Juga :  Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

Ada gunung, hutan, dan jalan menikung yang sulit dilewati, penuh kelokan dan batu terjal. Aku tertatih melewatinya.

Semisalnya pun aku sanggup, sebelum sampai ditujuan, aku lebih dulu diam tak bisa lagi bicara. Nafas berhenti.

Baca Juga :  Saya Tahu, Siapa Dia. Walau Dia tak Tahu Saya

“Cerita biasa,” katamu, tapi sulit memahaminya.

Iya, aku lelaki biasa dan sederhana, tak mungkin menggapai rembulan. Terlalu jauh bagiku, hanya bisa jadi angan dan kenangan.

Inilah cerita yang aku dan kau sulit memahaminya.

Penulis : Kas Pani

Share :

Baca Juga

Opini

Harapan Wali Nanggroe Makbul

News

Membangun Komunikasi Bersama Guru Ketika Supervisi

Opini

Legalitas Partai Politik Menuju Pemilu 2024

Opini

Kegagalan Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur; KKP Mesti Umumkan Perusahaan Lelang Ikan

Opini

Memperbanyak Shalawat di Bulan Rabi’ul Awwal

Opini

Muhammad Aditia Rizki: Menghargai Perjuangan Buruh, Mengapa Hari Buruh Nasional Adalah Hari yang Penting Bagi Kita Semua

Opini

Singkronisasi Kebijakan Pengelolaan Rawa Tripa Dalam Skema Memperkuat Investasi di Aceh

Opini

Dua Gerbang Keluar Masuk Aceh

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!