Aceh Barat Daya – Seribuan masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendatangi komplek PT Cemerlang Abadi di Gampong Cot Seumantok Kecamatan Babahrot, Senin (5/8/2024).
Serbuan masyarakat tersebut guna membagikan lahan Bekas Hak Guna Usaha (HGU) PT perkebunan sawit tersebut sekaligus memasang patok pembatas.
Asisten Perkebunan (Askep) PT. Cemerlang Abadi, M. Anis yang dihubungi wartawan dari Blangpidie, membenarkan massa yang datang dengan mengunakan roda dua dan empat memasuki lahan HGU perkebunan kelapa sawit tersebut.
“Mereka sekarang dalam komplek PT CA, membagi-bagikan lahan dan memasang patok pembatas,” katanya.
Ia juga mengaku pihaknya tidak bisa ke lokasi itu, karena jumlah massa yang cukup banyak.
“Kami tidak bisa kelokasi mereka cukup ramai,” sebutnya.
Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto, melalui Kasat Reskrim AKBP Erjan Dasmi, juga membenarkan kejadian ini.
“Mendengar informasi itu, kami langsung turun lapangan untuk memantau dan melakukan pengamanan agar tidak terjadi keributan,” kata Erjan.
Saat ini, katanya ada sekitar 150 personel Polres Abdya memantau pergerakan massa di lapangan.
“Personil kita siagakan untuk menghindari terjadinya konflik sesama warga dan perusahaan,” singkatnya.
Untuk diketahui lahan HGU PT CA tersebut saat ini dalam proses penyitaan pihak Kejaksaan karena tersandung kasus hukum yang diduga dilakukan oleh pihak perusahaan.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT CA sebelumnya memiliki HGU di Gampong Cot Seumantok dan sekitarnya lebih kurang seluas 7000 hektar. Izinya berakhir 2017 lalu.
Dari 2017 hingga 2024 ini proses perpanjangan izin terhambat lantaran timbulnya perkara berlarut antara pihak perusahaan dengan Pemerintah.
Saat itu pihak Kementerian ATR/BPN hanya memberikan perpanjangan izin HGU sekitar 2000 hektar. Sisanya untuk kebun plasma dan program objek reforma agraria (TORA).
Entah apa penyebabnya, namun hingga sudah lima tahun berlalu, Pemerintah daerah belum melaksanakan program yang sudah lima tahun di nantikan oleh masyarakat itu.
Bahkan warga sudah berulang kali melakukan demo dan unjuk rasa menuntut agar lahan bekas HGU segera di distribusikan untuk program TORA tersebut.
Editor: Amiruddin. MK